Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/03/2019, 19:38 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Khairina

Tim Redaksi


KUPANG, KOMPAS.com - Tiga orang nelayan asal Tablolong, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), ditetapkan sebagai tersangka karena menggunakan bom saat menangkap ikan di perairan setempat.

Kepala Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kupang Mubarak mengatakan, tiga warga yang ditetapkan sebagai tersangka itu berinisial PM, YUT, dan YET.

"Setelah kami periksa dan cukup bukti, kami sudah tetapkan 3 orang nelayan ini sebagai tersangka,"ucap Mubarak kepada Kompas.com, Senin (25/3/2019) malam.

Baca juga: Pakai Bom Ikan, 3 Nelayan di Kupang Ditangkap

Menurut Mubarak, dalam pemeriksaan terhadap tiga pelaku di dalam kapal yang mereka gunakan, ditemukan sejumlah ikan yang terdiri dari ikan hiu, ikan ketamba, ikan kakak tua, serta ikan teri sejumlah kurang lebih satu kantong jaring.

Ikan yang ditemukan itu, lanjut Mubarak, memiliki ciri-ciri mata pecah, badan memar serta setelah dibedah, dalam daging ikan ditemukan bercak darah yang diduga akibat bahan peledak.

Tim operasi dari PSDKP lalu melakukan penyelaman untuk mencari sisa barang bukti  bom yang digunakan namun tidak ditemukan.

Selanjutnya, PSDKP melakukan interogasi awal kepada tiga nelayan tersebut. Mereka mengaku bahwa ikan tersebut didapatkan dengan cara dibom menggunakan satu bom dalam kemasan botol minuman berenergi.

"Dengan dua alat bukti yang didapatkan  tersebut, maka kami telah tetapkan mereka sebagai tersangka,"ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, tiga nelayan yang diamankan itu, yakni warga Tablolong, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Tiga orang ini kami tangkap di lokasi Tanjung Batu Lelan, Kabupaten Kupang, atau kurang lebih satu kilometer dari Pulau Kambing, Sabtu (23/3/2019),"ungkap Mubarak di Kupang, Senin (25/3/2019).

Menurut Mubarak, tiga orang nelayan ini ditangkap setelah pihaknya mencurigai aksi tiga nelayan itu saat melakukan penangkapan ikan.

Tim operasi dari PSDKP melihat kapal motor yang dilengkapi dengan sampan, membawa alat tangkap gillnet monofilamen, dicurigai melakukan penangkapan ikan.

"Pada saat didekati dan diperintahkan berhenti,  kapal tersebut tetap laju dan berusaha melarikan diri, kemudian diberikan tembakan peringatan sebanyak tiga kali sehingga akhirnya tiga nelayan yang membawa kapal itu pun berhenti," jelasnya.

Baca juga: Bom Ikan Diduga Meledak di Tangan, Nelayan Ini Tewas

Saat diperiksa, ditemukan ikan hasil tangkapan tiga nelayan dengan cara dibom. Tiga nelayan yang berinisial PM, YUT dan YET, akhirnya mengaku telah melakukan pemboman ikan.

Kapal dan sampan beserta tiga nelayan tersebut, kemudian dibawa ke pelabuhan Perikanan Tenau, untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Tiga nelayan ini, diduga melanggar Pasal 84 Ayat 1 dan 2 junto Pasal 85 Undang-Undang Nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan UU Nomor 45 tahun 2009 tentang Perubahan UU Nomor 31 tahun 2004.

"Kemarin kami sudah keluarkan sprint penahanan dan dititipkan ke sel Direktorat Polair Polda NTT,"ujar dia.

Kompas TV Sebuah rumah milik pasangan suami istri di Probolinggo, Jawa Timur hancur terkena ledakan bom bondet dari dua orang tak dikenal.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pikirkan Anak-anak Melayu Rempang!

Pikirkan Anak-anak Melayu Rempang!

Regional
Mas Dhito Berharap Kampung Lukis Ruslan Lahirkan Bibit-bibit Pelukis di Kabupaten Kediri

Mas Dhito Berharap Kampung Lukis Ruslan Lahirkan Bibit-bibit Pelukis di Kabupaten Kediri

Regional
Pemkab Kediri Kawal Persiapan Bandara Dhoho, Mulai dari Pembebasan Lahan Jalan hingga Site Development

Pemkab Kediri Kawal Persiapan Bandara Dhoho, Mulai dari Pembebasan Lahan Jalan hingga Site Development

Regional
Terima Kunjungan JKONE, Bupati Jembrana Kenalkan Sentra Tenun

Terima Kunjungan JKONE, Bupati Jembrana Kenalkan Sentra Tenun

Regional
22 Klub Sepak Bola Antarpelajar SMA Rebutkan Piala Bupati HST

22 Klub Sepak Bola Antarpelajar SMA Rebutkan Piala Bupati HST

Regional
Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Regional
Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Regional
DPRKP Banten Ubah 109,42 Hektar Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni

DPRKP Banten Ubah 109,42 Hektar Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni

Regional
GNPIP Diresmikan, Pemprov Riau Tanam Ribuan Cabai untuk Kendalikan Inflasi

GNPIP Diresmikan, Pemprov Riau Tanam Ribuan Cabai untuk Kendalikan Inflasi

Regional
Indeks Infrastruktur Kalbar Meningkat, Anggota DPR Syarif Abdullah Dorong Pembangunan Lebih Merata

Indeks Infrastruktur Kalbar Meningkat, Anggota DPR Syarif Abdullah Dorong Pembangunan Lebih Merata

Regional
Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023

Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023

Regional
Jaga Ketahanan Pangan di Semarang, Mbak Ita Luncurkan Program Perdu Semerbak

Jaga Ketahanan Pangan di Semarang, Mbak Ita Luncurkan Program Perdu Semerbak

Regional
Salurkan Rp 6,4 Triliun untuk 7.719 Desa, Khofifah: Demi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

Salurkan Rp 6,4 Triliun untuk 7.719 Desa, Khofifah: Demi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

Regional
Didoakan Jusuf Kalla Jadi Gubernur, Bang Zaki: Saya Konsentrasi Kerja di Jakarta

Didoakan Jusuf Kalla Jadi Gubernur, Bang Zaki: Saya Konsentrasi Kerja di Jakarta

Regional
Lantik 5 Pj Bupati dan Walkot, Gubernur Sulut Minta Mereka Jaga Integritas dan Tak Lupa Diri

Lantik 5 Pj Bupati dan Walkot, Gubernur Sulut Minta Mereka Jaga Integritas dan Tak Lupa Diri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com