Setelah berhasil menyelamatkan adik dan dua keponakannya dari banjir, Arif rupanya masih memiliki PR yang besar. Arif teringat Istianah (69), ibunya yang terjebak banjir sendirian di dalam rumahnya. Mahmud (71), bapaknya, terlebih dahulu mengungsi ke dataran tinggi bersama sapi-sapinya.
"Menjelang maghrib saya teringat ibu saya. Saya langsung balik ke rumah. Tetapi saya tidak lewat jalan persawahan di dekat tol. Saya memilih melewati lorong underpass tol meski banjir masih menerjang," kata Arif.
Secara berlahan-lahan akhirnya Arif berhasil melewati lorong dan tiba di rumah orangtuanya. Setiba di rumah orangtuanya, Arif melihat ibunya sudah kedinginan karena bertahan di tangga bambu.
"Saya langsung ajak keluar ibu saya lewat atap dan beristirahat di genteng tetangga hingga pagi hari, Jumat (8/3/2019). Baru pagi harinya tim SAR menolong kami dibawa ke lokasi pengungsian," kata Arif.
Sampai saat ini ibunya masih berada di lokasi pengungsian. Bapaknya tetap berada di dataran tinggi untuk menjaga sapi-sapinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.