Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Satu Keluarga Terjebak Banjir di Ruas Tol Ngawi-Kertosono, Sempat Menangis Putus Asa

Kompas.com - 09/03/2019, 07:31 WIB
Muhlis Al Alawi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Berencana mengungsi

Sebelum terjebak banjir di pinggir Tol Ngawi-Kertosono, Arif bersama adiknya dan dua keponakannya sebenarnya ingin mengungsi ke Dusun Klumpit yang lebih tinggi lewat underpass tol.

Mereka mengungsi setelah tempat tinggalnya sudah digenangi banjir setinggi lutut orang dewasa sejak Kamis (7/3/2019) pukul 09.00.

Namun, banjir besar sudah memenuhi underpass tol. "Untuk sampai ke Dusun Klumpit, kami harus melewati jalan tol karena dusun kami dan Dusun Klumpit dipisahkan oleh jalan tol," kata Arif.

Ia mengajak Arina bersama dua anaknya setelah lebih awal menyelamatkan bapaknya bersama sapinya. Tidak ada jalan lain, Arif mengajak Arina dan dua keponakannya mengambil jalur lain.

Ia memilih jalur persawahan sepanjang 750 meter untuk bisa menyeberang tol menuju dataran tinggi di Klumpit.

Baca juga: Viral, Sejumlah Video Banjir Menerjang Jalan Tol Madiun, Tol Ngawi-Kertosono Ditutup

Perkiraan Arif mengambil jalur persawahan yang dikiranya tidak dalam ternyata salah. Saat berada di awal persawahan, kedalamannya hanya selutut. Mendekati tol, banjir bandang makin besar hingga ketinggiannya mencapai leher.

Melihat kondisi air makin tinggi dan deras, Arif tak gegabah. Ia meminta Arina agar berpegangan erat di sebuah pohon sambil menjaga Khamim yang ditaruh dalam ember hitam besar.

Sementara dirinya sambil menggendong Sifa di leher mencoba mencari jalan yang genangan airnya tidak dalam.

Namun, rupanya nasib berkata lain. Saat berada di pagar kawat berduri sebagai pembatas tol arus banjir makin deras. Arif yang panik kemudian mulai berteriak meminta pertolongan.

Ia mencoba menaruh keponakannya di tiang beton pagar pembatas jalan tol, tapi Arif tak tega karena tiang pagar banyak dihinggapi ular dan serangga. "Saya takut kalau nanti Sifa kena sengat serangga atau digigit ular," kata Arif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com