Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Satu Keluarga Terjebak Banjir di Ruas Tol Ngawi-Kertosono, Sempat Menangis Putus Asa

Kompas.com - 09/03/2019, 07:31 WIB
Muhlis Al Alawi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

15 menit berteriak minta tolong, tidak ada yang menghiraukan

Begitu pula dengan Arina. Bersama Khamim, ibu dua anak itu juga ikut berteriak meminta pertolongan. Teriakan Arina dan Arif seperti saling bersahutan.

"Saya sampai menangis karena 15 menit berteriak minta tolong tidak ada yang menghiraukan," ungkap Arina.

Bahkan, ember yang menjadi tempat duduk anaknya hilang karena Arina terpeleset di pematang sawah. Arina akhirnya menggendong anaknya sembari menenteng tas berisi pakaian anak-anaknya.

Setelah selamat dari jebakan banjir, Sujadi bersama istrinya, Nanda Sapto Wati, memberikan selimut, payung, makanan, dan daster. Kondisi dua anaknya saat itu sudah kedinginan dan bibirnya membiru.

Sementara keluarga pria pengemudi mobil pertama memberikan jaket kepada Khamim.

Baca juga: Seorang Bocah Tewas dalam Kecelakaan Mobil di Tol Madiun yang Banjir

"Setelah kami sampai di tol, baju anak saya langsung suruh dicopot dan saya suruh ganti daster. Saya sangat berterima kasih kepada Ibu Nanda bersama suaminya dan bapak satunya itu yang rela membantu kami. Saya tidak tahu apa jadinya kami kalau Allah tidak menghadirkan dua keluarga sebagai penolong untuk membantu kami," ujar Arina sambil berkaca-kaca matanya.

Arina yang kesehariannya bekerja sebagai buruh pabrik merasa sangat lega sekali setelah teriakannya didengar pengemudi mobil yang melintas di jalan tol. "Rasanya lega sekali ketika ada mobil yang mau berhenti dan menolong kami," ungkap Arina.

Dia bercerita jika kedua keluarga yang menolong dan menyelamatkannya itu menawarkan bantuan untuk diantar ke rumah saudaranya. Namun, tawaran itu ia tolak karena merasa sudah merepotkan. "Kami merasa tidak enak karena sudah merepotkan mereka," kata Arina.

Selanjutnya, Arina dan Arif bersama dua anaknya berjalan sekitar setengah kilometer menuju Dusun Klumpit. Sambil melepas lelah di tempat yang aman, Arina mengganti baju dua anaknya yang basah. Sementara Arif beristirahat setelah satu jam berjuang keluar dari jebakan banjir.

"Setelah ganti baju, saya minta mas Arif mencarikan orang agar kami diantarkan ke jalan besar. Bersama dua anak saya akhirnya saya bisa naik bus Mira tujuan Solo-Surbaya dan turun di rumah paman saya," kata Arina.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com