Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Klaim Bupati, Warga Pandeglang Urunan Beras Perbaiki Jalan Rusak

Kompas.com - 06/03/2019, 21:46 WIB
Acep Nazmudin,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PANDEGLANG, KOMPAS.com - Warga Kecamatan Sindangresmi, Kabupaten Pandeglang, Banten, membantah akses jalan dari Desa Pasirlancar ke Desa Sindangresmi diperbaiki oleh pemerintah daerah.

Menurut warga, jalan tersebut diperbaiki secara gotong-royong oleh masyarakat pada akhir 2018 lalu.

Sebelumnya, jalan yang menghubungkan Desa Pasirlancar ke pusat Kecamatan Sindangresmi tersebut menjadi sorotan, setelah viralnya video warga sakit bernama Tolib Ahmad ditandu saat akan dibawa ke Puskesmas Sindangresmi. Tolib terpaksa ditandu lantaran akses jalan tidak bisa dilalui kendaraan.

Bupati Pandeglang Irna Narulita mengklaim bahwa sebagian jalan desa tersebut sudah diperbaiki atas bantuan pemerintah melalui camat.

Bahkan, kepada Kompas.com Irna menunjukkan foto-foto warga bergotong royong perbaiki jalan dengan didampingi unsur muspika.

Baca juga: Akses Jalan Buruk, Warga Sakit di Sindangresmi Pandeglang Biasa Ditandu ke Puskesmas

Namun belakangan warga membantah jalan tersebut diperbaiki oleh pemerintah daerah.

Ketua Forum Komunikasi Pemuda Peduli Lingkungan Kecamatan Sindangresmi, Yogi Iskandar mengatakan, kegiatan perbaikan jalan sudah dilakukan oleh masyarakat pada November-Desember 2018 lalu.

"Kegiatan dilakukan selama 10 hari akhir November hingga awal Desember 2018 lalu. Bukan hanya gotong-royong, kita juga membuka donasi untuk pengumpulan dana," kata Yogi melalui sambungan telepon kepada Kompas.com, Rabu (6/3/2019).

Dia mengatakan, masyarakat dari tiga desa, yakni Pasirlancar, Campakawarna dan Sindangresmi, bahu-membahu memperbaiki jalan Cibaregbeg yang berada di perbatasan tiga desa tersebut. Dari pengumpulan donasi hingga pengerjaan, sepenuhnya dikerjakan oleh masyarakat.

"Masyarakat iuran beras hingga uang, beras kemudian dijual, dana yang terkumpul sebanyak Rp 15 juta, direalisasikan untuk membeli 15 truk batu sesuai kebutuhan perbaikan jalan Cibaregbeg," kata Yogi.

Menurut Yogi, masyarakat turun tangan langsung memperbaiki jalan menuju pusat kecamatan Sindangresmi tersebut, lantaran sudah gerah dengan sikap pemerintah daerah yang seakan tidak peduli.

"Teman-teman di sini kalau menyampaikan secara lisan, sudah disampaikan ke desa, surat menyurat ke pemkab dan posting di media sosial sudah sering dilakukan," ujar dia.

Namun, alih-alih jalan diperbaiki, pihak pemerintah yang memiliki anggaran malah memprioritaskan yang tidak terlalu dibutuhkan masyarakat, seperti kebijakan belanja bak sampah dan motor tiga roda pada tahun anggaran 2017, serta sepeda untuk ketua RT/RW dan Batik Kader Posyandu pada 2017.

"Akhirnya masyarakat bingung, seperti tidak ada prioritas anggaran, jawaban juga selalu dilempar. Dari awal kami komitmen tidak ada menjelekkan pihak manapun baik desa atau pemkab, kami lakukan apa yang bisa dilakukan saja," kata dia.

Soal pengerjaan yang dilakukan oleh camat, muspika dan puskesmas setempat bersama masyarakat Sindangresmi, seperti yang disebut Bupati Pandeglang Irna Narulita, Yogi membantahnya. Kata dia, gagasan awalnya dilakukan oleh forum pemuda setempat.

"Ketika sudah digagas, baru ada beberapa bantuan, contoh kepala desa Pasirlancar, menyumbangkan satu truk batu, kalau dinominalkan sekitar 950.000 hingga satu juta rupiah," kata Yogi.

Janji bupati

Dikonfirmasi terpisah, Bupati Pandeglang Irna Narulita mengatakan, jalan yang rusak di Kecamatan Sindangresmi baru akan diperbaiki April mendatang. Saat ini, prosesnya baru sampai tahap lelang.

"Alhamdulillah sudah masuk lelang, dan pengerjaannya mudah-mudahan April ini sudah mulai," kata Irna saat kepada Kompas.com di Pendopo Kabupaten Pandeglang, Rabu (6/3/2019).

Baca juga: Video Pasien Ditandu ke Puskesmas Viral, Ini Penjelasan Bupati Pandeglang

Dia mengatakan, tahun ini Pemkab Pandeglang menganggarkan Rp 300 miliar untuk insfrastruktur jalan di seluruh kabupaten. Kata dia, jumlah tersebut sangat kecil jika dibandingkan dengan kebutuhan jalan yang tersebar di 326 kampung, 13 kelurahan, dan jalan lingkungan.

"Enggak bisa membangun secara keseluruhan, siapa pun presidennya, bupatinya, enggak bisa sulap simsalabim, dari tiga kilometer kebutuhan jalan di Sindangresmi, tahap awal kita akan kerjakan 500 meter dulu jalan beton," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com