Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Edy Rahmayadi: APBD Sumut 2023 Diproyeksi Rp 18 Triliun Bukan Wacana

Kompas.com - 27/02/2019, 05:41 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Mendukung pembangunan proyek strategis nasional seperti pembangunan jalan tol Sumatera, kereta api trans Sumatera dan pelabuhan Kualatanjung.

Pengembangan kawasan strategis nasional Mebidangro melalui pembangunan transportasi massal LRT/MRT, bendungan serbaguna Lau Simeme, pengembangan KSN Danau Toba melalui pembangunan jalan tol Tebingtinggi-Parapat, serta peningkatan akses transportasi menuju destinasi wisata lainnya.

Baca juga: Edy Rahmayadi: Banyak yang Sudah 5 Tahun Menjabat Tidak Selesai Semua Masalah, Saya Baru 4 Bulan...

Pengembangan wilayah strategis dan pariwisata

"Selain itu juga dilakukan pengembangan wilayah pada 14 kawasan strategis provinsi antara lain melalui pembangunan kawasan sport center berstandar internasional dalam rangka persiapan Sumut sebagai tuan rumah PON ke 21 pada 2024 nanti," sebut Irman.

Pembangunan jalan alternatif Medan - Berastagi, penataan kawasan pada koridor Seimangkei-Kualatanjung, akses jalan lingkar Pulau Nias, pemenuhan infrastruktur pelayanan dasar meliputi irigasi, air minum, sanitasi, energi listrik, penyediaan rumah layak huni dan terjangkau, serta penataan kawasan kumuh pada sempadan sungai di wilayah perkotaan.

"Bidang pertanian diarahkan kepada pencapaian target produktivitas komoditi padi sebesar delapan ton per hektar, dan meningkatnya kesejahteraan petani," kata dia.

Hal ini dilakukan melalui intensifikasi dan ekstensifikasi lahan pertanian dan upaya pengembangan kawasan agribisnis dan agro industri berbasis produk unggulan daerah (one region one product).

Baca juga: Harapan Gubernur Edy Rahmayadi kepada Uskup Agung Medan yang Baru

 

Kemudian, pengembangan kawasan agropolitan dataran tinggi bukit barisan, pengembangan sentra-sentra peternakan. Serta menghidupkan kembali kearifan lokal dalam pertanian melalui inovasi mina padi di seluruh wilayah sentra produksi padi sehingga dapat memenuhi target produksi pangan utama.

Di bidang pariwisata dalam rangka pencapaian target kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 500.000 orang, dilakukan pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana pendukung pariwisata dengan mendorong partisipasi swasta dalam pembangunan convention center, perhotelan, restoran, sport area, dan lain-lain.

Pembangunan 'agrotechnopark' di kawasan Mebidangro, pembangunan wisata olahraga di kawasan Danau Toba dan arung jeram di Kabupaten Asahan. Wisata budaya dan bahari di kepulauan Nias, Tapanuli Tengah, dan Kota Sibolga. Serta ekowisata di Danau Siais, Kabupaten Tapanuli Selatan, Bahorok, Tangkahan, dan wisata mangrove di Kabupaten Langkat, Serdangbedagai, dan Batubara.

"Pengembangan pusat wisata religi sejarah antara lain Islamic Center di Deliserdang, titik nol masuknya Islam di Barus, Tapanuli Tengah, dan situs Putri Hijau Deliserdang. Selain itu juga pelaksanaan event wisata seperti festival kopi, buah dan bunga, serta karnaval kebudayaan," ungkap Irman.

Baca juga: Dikunjungi Gubernur Edy Rahmayadi, Nek Sariah Menangis

Di samping pembangunan fisik, pembangun non fisik juga menjadi perhatian dengan mengalokasikan anggaran yang signifikan.

Antara lain pemberian bantuan kepada masyarakat untuk pembangunan dan rehabilitasi rumah ibadah, panti sosial, panti rehabilitasi bagi korban penyalahgunaan narkoba, dan bantuan lainnya bagi masyarakat.

Gaji Guru Honorer Naik Rp 90.000/Jam

Pendidikan menjadi salah satu program prioritas, dari lima program yang dirancang untuk mewujudkan RPJMD Sumut 2018-2023.

Dalam rapat paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Sumut Wagirin Arman, Gubernur Edy Rahmayadi mengatakan, untuk mewujudkan masyarakat yang terpelajar, berkarakter, cerdas, berdaya saing dan mandiri, sasaran bidang pendidikan diarahkan kepada peningkatan kualitas dan keterjangkauan layanan pendidikan.

Baca juga: Anaknya Kena Pungli Rp 200.000 Saat Urus KTP, Ini Kata Gubernur Edy Rahmayadi

Hal ini dilakukan melalui upaya peningkatan kualitas dan kompetensi guru, serta penambahan gaji guru honorer menjadi Rp 90.000 per jam dari semula usulan DPRD hanya Rp 60.000 per jam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com