Salin Artikel

Edy Rahmayadi: APBD Sumut 2023 Diproyeksi Rp 18 Triliun Bukan Wacana

"APBD Sumut 2023 diproyeksikan Rp 18 triliun. Ini bukan wacana, secara konkret akan dituangkan dalam dokumen resmi RPJMD Sumut 2018 - 2023," kata Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menjawab pertanyaan wartawan di kantor gubernur, Rabu (26/2/2019).

Menurutnya, dalam upaya pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) diperlukan upaya maksimal memacu pendapatan daerah khususnya optimalisasi pendapatan dari BUMD.

Sumber-sumber pembiayaan alternatif yang dikembangkan melalui investasi langsung pihak swasta maupun skema kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

"Serta dana CSR perusahaan, pemerintah, swasta, dan dukungan masyarakat lainnya," ucap Edy.

Butuh kerja sama organisasi perangkat daerah menjalankan RPJMD

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sumut Irman menimpali, pihaknya siap mengimplementasikan RPJMD dan semua rencana strategis (renstra), asalkan semua organisasi perangkat daerah (OPD) kompak dan saling mendukung.

Program unggulan yang memiliki daya ungkit dalam pembangunan Sumut adalah bidang pendidikan.

"Sasaran bidang pendidikan diarahkan kepada peningkatan kualitas dan keterjangkauan layanan pendidikan dengan target tercapainya angka rata-rata lama sekolah 10,5 tahun," ujar Irman.

Upaya yang dilakukan melalui peningkatan kualitas dan kompetensi guru, penambahan gaji guru honorer, penyediaan 'guru terbang' dalam rangka pemenuhan kebutuhan guru di wilayah tertinggal, serta pemberian beasiswa bagi lulusan SMA berprestasi dari keluarga kurang mampu yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi.

Kerja sama dengan pemerintah pusat, kabupaten dan kota, partisipasi BUMN, BUMD, swasta dan masyarakat diharapkan mampu meningkatkan kualitas sarana prasarana pendidikan SMA di kecamatan sesuai dengan kebutuhan.

Pembangunan SMK yang relevan dengan kebutuhan dan potensi unggulan daerah antara lain di Pematangsiantar, Padangsidimpuan, Deliserdang, Simalungun, Batubara, Labuhanbatu Utara, dan wilayah kepulauan Nias.

"Bidang kesehatan diarahkan kepada peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan target pencapaian usia harapan hidup 69,24 tahun. Melalui kerja sama para pihak diharapkan dapat menurunkan angka kematian bayi dan ibu, balita 'stunting' dan peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat," kata Irman.

Kemudian bidang ketenagakerjaan diwujudkan dengan penyediaan lapangan pekerjaan dan kesempatan berusaha.

Sasaran penurunan tingkat pengangguran terbuka menjadi 5,1 persen, dilakukan dengan pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana pendukung latihan kerja.

Bidang infrastruktur diarahkan kepada peningkatan konektivitas antar wilayah melalui pembangunan dan peningkatan jalan dan jembatan dengan target terwujudnya jalan mantap 90 persen.

Mendukung pembangunan proyek strategis nasional seperti pembangunan jalan tol Sumatera, kereta api trans Sumatera dan pelabuhan Kualatanjung.

Pengembangan kawasan strategis nasional Mebidangro melalui pembangunan transportasi massal LRT/MRT, bendungan serbaguna Lau Simeme, pengembangan KSN Danau Toba melalui pembangunan jalan tol Tebingtinggi-Parapat, serta peningkatan akses transportasi menuju destinasi wisata lainnya.

Pengembangan wilayah strategis dan pariwisata

"Selain itu juga dilakukan pengembangan wilayah pada 14 kawasan strategis provinsi antara lain melalui pembangunan kawasan sport center berstandar internasional dalam rangka persiapan Sumut sebagai tuan rumah PON ke 21 pada 2024 nanti," sebut Irman.

Pembangunan jalan alternatif Medan - Berastagi, penataan kawasan pada koridor Seimangkei-Kualatanjung, akses jalan lingkar Pulau Nias, pemenuhan infrastruktur pelayanan dasar meliputi irigasi, air minum, sanitasi, energi listrik, penyediaan rumah layak huni dan terjangkau, serta penataan kawasan kumuh pada sempadan sungai di wilayah perkotaan.

"Bidang pertanian diarahkan kepada pencapaian target produktivitas komoditi padi sebesar delapan ton per hektar, dan meningkatnya kesejahteraan petani," kata dia.

Hal ini dilakukan melalui intensifikasi dan ekstensifikasi lahan pertanian dan upaya pengembangan kawasan agribisnis dan agro industri berbasis produk unggulan daerah (one region one product).

Kemudian, pengembangan kawasan agropolitan dataran tinggi bukit barisan, pengembangan sentra-sentra peternakan. Serta menghidupkan kembali kearifan lokal dalam pertanian melalui inovasi mina padi di seluruh wilayah sentra produksi padi sehingga dapat memenuhi target produksi pangan utama.

Di bidang pariwisata dalam rangka pencapaian target kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 500.000 orang, dilakukan pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana pendukung pariwisata dengan mendorong partisipasi swasta dalam pembangunan convention center, perhotelan, restoran, sport area, dan lain-lain.

Pembangunan 'agrotechnopark' di kawasan Mebidangro, pembangunan wisata olahraga di kawasan Danau Toba dan arung jeram di Kabupaten Asahan. Wisata budaya dan bahari di kepulauan Nias, Tapanuli Tengah, dan Kota Sibolga. Serta ekowisata di Danau Siais, Kabupaten Tapanuli Selatan, Bahorok, Tangkahan, dan wisata mangrove di Kabupaten Langkat, Serdangbedagai, dan Batubara.

"Pengembangan pusat wisata religi sejarah antara lain Islamic Center di Deliserdang, titik nol masuknya Islam di Barus, Tapanuli Tengah, dan situs Putri Hijau Deliserdang. Selain itu juga pelaksanaan event wisata seperti festival kopi, buah dan bunga, serta karnaval kebudayaan," ungkap Irman.

Di samping pembangunan fisik, pembangun non fisik juga menjadi perhatian dengan mengalokasikan anggaran yang signifikan.

Antara lain pemberian bantuan kepada masyarakat untuk pembangunan dan rehabilitasi rumah ibadah, panti sosial, panti rehabilitasi bagi korban penyalahgunaan narkoba, dan bantuan lainnya bagi masyarakat.

Gaji Guru Honorer Naik Rp 90.000/Jam

Pendidikan menjadi salah satu program prioritas, dari lima program yang dirancang untuk mewujudkan RPJMD Sumut 2018-2023.

Dalam rapat paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Sumut Wagirin Arman, Gubernur Edy Rahmayadi mengatakan, untuk mewujudkan masyarakat yang terpelajar, berkarakter, cerdas, berdaya saing dan mandiri, sasaran bidang pendidikan diarahkan kepada peningkatan kualitas dan keterjangkauan layanan pendidikan.

Hal ini dilakukan melalui upaya peningkatan kualitas dan kompetensi guru, serta penambahan gaji guru honorer menjadi Rp 90.000 per jam dari semula usulan DPRD hanya Rp 60.000 per jam.

“Itu sudah saya hitung, makanya saya berani menetapkan angka itu, bahkan saya mau kalau bisa Rp 100.000 per jam. Tapi kita syukuri, ini bisa naik dari saat ini hanya Rp 40.000 per jam. Tahun ajaran baru nanti kebijakan ini akan saya berlakukan,” kata Edy.

Untuk peningkatan kualitas dan keterjangkauan layanan pendidikan, dia memasang target 10,5 tahun angka rata-rata lama sekolah yang mendapat bantuan bersubsidi.

"Sebenarnya bila mengacu pada perintah undang-undang harusnya sampai 12 tahun, tapi saat ini uang kita belum cukup, kalau dihitung-hitung bisa Rp 300 miliar sampai Rp 400 miliar per tahun untuk kita mensubsidi sekolah,” ujar Edy.

Lalu untuk pemerataan pendidikan di daerah-daerah, Edy akan membuat program Guru Terbang dalam rangka pemenuhan kebutuhan guru di wilayah tertinggal.

“Nanti guru-guru yang sudah PNS atau pun honorer akan kita jadwalkan untuk mengajar ke daerah tertinggal, sebagai imbalannya akan kita berikan insentif,” tambah dia.

Ketua DPRD Sumut Wagirin Arman mengapresiasi keseriusan Edy membangun Sumut, terlihat dari penyusunan RPJMD Sumut yang baru ditetapkan.

“Pada rapat ini saya sampaikan apresiasi kepada gubernur dalam keseriusannya membangun Sumut,” kata Wagirin.

https://regional.kompas.com/read/2019/02/27/05411471/edy-rahmayadi-apbd-sumut-2023-diproyeksi-rp-18-triliun-bukan-wacana

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke