Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah menjelaskan, bencana yang melanda wilayahnya akibat adanya pendangkalan sungai dan perusakan hutan.
"Ini adalah gejala alam yang luar biasa. Penyebab banjir akibat pendangkalan dam Sungai Bili-Bili yang sudah serius untuk ditangani," kata Nurdin, Rabu (23/1/2019).
Menurut Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemprov Sulsel Devo Khadaffi, banjir juga disebabkan dibukanya dua bendungan, yakni Bendungan Bili-Bili di Kabupaten Gowa dan Bendungan Lekopaccong di Kabupaten Maros, akibat intensitas hujan tinggi.
Baca Juga: Banjir dan Longsor di Sulsel: Penyebab, Wilayah Terdampak, dan Korban
Kabag Humas Pemkab Gowa Abdullah Sirajuddin mengatakan, posko induk bencana longsor dan banjir Kabupaten Gowa telah menampung 3.534 orang pengungsi.
"Para pengungsi ini tersebar di 16 titik pengungsian di sejumlah kecamatan di Gowa," katanya, Jumat (25/1/2019).
Sejumlah lokasi pengungsian antara lain berada di Kecamatan Manuju, Kecamatan Bungaya dan Kecamatan Tinggimoncong.
Sementara itu, banyak para pengungsi yang belum mendapat bantuan. Salah satu penyebabnya adalah akses menuju lokasi terputus.
Misalnya di Desa Tanah Karaeng, Kecamatan Manuju yang menampung pengungsi asal Dusun Pattiro, Desa Pattallilakang, Kecamatan Manuju yang habis tersapu longsor.
"Ada sebelas orang pengungsi diantaranya ada anak-anak dan balita tapi belum ada bantuan logistik yang tiba ke sini," kata Basariah, salah satu warga Desa Tanah Karaeng.
Baca Juga: Pengungsi Banjir Gowa Mencapai 3.534 Orang, Banyak yang Belum Terima Bantuan
PT PLN terus berusaha memulihkan pasokan listrik yang padam akibat banjir dan angin kencang di 12 wilayah Sulawesi Selatan.
Sejauh ini, PLN wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat telah mengaktifkan 786 dari 1.002 gardu distribusi yang padam akibat banjir.
“Sebesar 80 persen pasokan listrik di daerah Sulsel sudah dapat dinyalakan. Petugas akan terus berupaya memulihkan pasokan listrik sampai tuntas seutuhnya, dengan tetap memperhatikan keselamatan masyarakat,” kata General Manager PLN Wilayah Sulselrabar Bambang Yusuf, melalui keterangan pers yang diterima, Jumat (25/1/2019).