Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Yel-Yel "Jogja Istimewa" Pendukung Prabowo-Sandi, Tanpa Izin dari Kill The DJ hingga Dilaporkan ke Polisi

Kompas.com - 16/01/2019, 14:20 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Menurutnya, lagu "Jogja Istimewa" populer saat peristiwa Erupsi Gunung Merapi pada tahun 2010. Lagu yang diciptakannya ini dinyanyikan oleh Jogja Hip Hop Foundation.

Baca Juga: Alasan Marzuki Mohamad Tak Izinkan Lagu "Jogja Istimewa" untuk Komersial dan Kampanye Capres

3. Penjelasan BPN Prabowo-Sandi terkait lagu "Jogja Istimewa"

Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi DIY, Dharma Setiawan menjelaskan, lagu tersebut dinyanyikan secara spontan oleh Emak-emak Jogja untuk lomba yel-yel di acara pertemuan relawan Prabowo-Sandi.

"Sebetulnya itu kan pertemuan dari beberapa relawan perempuan di Yogya. Saya lupa tanggalnya, tetapi Bulan Desember kemarin," kata Dharma saat dihubungi, Selasa (15/1/2019).

Dharma menuturkan, di acara tersebut ada lomba yel-yel. Masing-masing relawan perempuan yang disebut Emak-emak beradu kreativitas menyanyikan yel-yel.

"Agar pertemuannya seru ada lomba yel-yel, satu kelompok bikin yel-yel, dan karena lagu 'Jogja Istimewa' itu sampai-sampai saking populernya, seperti lagu yang orang sudah nggak terpikir itu ciptaan seseorang. Dianggap lagu itu bisa dinyanyikan semua orang, persepsi begitu kemudian disesuaikan dengan Prabowo-Sandi," katanya.

Baca Juga: Komentar Timses Jokowi-Ma'ruf soal Pendirian Markas Baru Prabowo-Sandiaga di Solo

4. Pihak Prabowo-Sandi akan memberi bantuan hukum

Ilustrasi hukum medisAndreyPopov Ilustrasi hukum medis

Dharma Setiawan menegaskan, lagu tersebut tidak ada kaitanya dengan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi DIY. Lagu itu dinyanyikan hanya spontanitas saat kegiatan lokal saja.

"Itu spontanitas, tidak terencana, dan tidak ada kaitannya sama sekali dengan strategi BPN, ya. Hanya untuk pertemuan lokal itu saja. Tetapi karena ada yang merekam, terus dikirim, lah kemudian jadi viral, maka tentu pencipta lagu merasa, lho kenapa lagu saya digunakan untuk kepentingan kelompok," tuturnya.

Dharma juga mengapresiasi keputusan Marzuki untuk melaporkan tindakan para pendukung Prabowo-Sandi ke polisi. Pihaknya juga akan memberi bantuan hukum kepada terlapor.

"Kami tentu akan memberikan bantuan hukum ke relawan. Walaupun kami menghargai sikap pencipta lagu, karena hak cipta itu memang dilindungi undang-undang," kata Dharma.

Baca Juga: Penjelasan BPN Prabowo-Sandi DIY soal Lagu "Jogja Istimewa" Diubah untuk Capres

5. Polisi akan menindaklanjuti laporan Marzuki

IlustrasiKOMPAS/DIDIE SW Ilustrasi

Kabid Humas Polda DIY AKBP Yuliyanto saat dihubungi, Selasa (15/01/2019), menegaskan, pihaknya akan segera menindaklanjuti laporan Marzuki.

"Prinsipnya polisi akan menindaklanjuti segala laporan yang masuk. Ya, tentu kami akan dalami, lalu memeriksa saksi-saksi," tandasnya.

Seperti diketahui, Moh. Marjuki atau dikenal dengan Marzuki Mohamad, melaporkan pelanggaran hak cipta dan UU ITE, dimana lagu karyanya "Jogja Istimewa" diubah liriknya tanpa izin dan digunakan untuk mendukung pasangan capres dan cawapres nomor urut 02.

"Tidak ada permintaan maaf resmi dan tidak dihapus sama sekali. Saya tahunya dari social media ya pengaduannya dari apa yang terjadi dari social media," kata Marzuki.

Marzuki menegaskan, dirinya melaporkan pemilik akun Instagram dan Twitter atas nama @CakKhum.

"Ya, (pemilik) akun yang menyebarkan pertama kali itu yang perlu saya laporkan, atas nama CakKhum. Setelah itu mau ditelusuri siapa yang sengaja mengganti liriknya dan terjadi peristiwa semacam itu kemudian viral saya serahkan pada proses hukum," tegasnya.

Baca Juga: Polisi Akan Dalami Laporan Pencipta Lagu "Jogja Istimewa"

Sumber: KOMPAS.com (Wijaya Kusuma)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com