Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan BPN Prabowo-Sandi DIY soal Lagu "Jogja Istimewa" Diubah untuk Capres

Kompas.com - 15/01/2019, 19:21 WIB
Wijaya Kusuma,
Farid Assifa

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi DIY, Dharma Setiawan menjelaskan kronologi nyanyian lagu "Jogja Istimewa" yang diubah liriknya.

Lagu tersebut dinyanyikan secara spontan oleh Emak-emak Jogja untuk lomba yel-yel di acara pertemuan relawan Prabowo-Sandi.

"Sebetulnya itu kan pertemuan dari beberapa relawan perempuan di Yogya. Saya lupa tanggalnya, tetapi Bulan Desember kemarin," ujar Dharma saat dihubungi, Selasa (15/1/2019).

Dharma menuturkan, di acara tersebut ada lomba yel-yel. Masing-masing relawan perempuan yang disebut Emak-emak beradu kreativitas menyanyikan yel-yel.

"Agar pertemuannya seru ada lomba yel-yel, satu kelompok bikin yel-yel, dan karena lagu 'Jogja Istimewa' itu sampai-sampai saking populernya, seperti lagu yang orang sudah nggak terpikir itu ciptaan seseorang. Dianggap lagu itu bisa dinyanyikan semua orang, persepsi begitu kemudian disesuaikan dengan Prabowo-Sandi," katanya.

Baca juga: Polisi Akan Dalami Laporan Pencipta Lagu Jogja Istimewa

Dia menegaskan, lagu tersebut tidak ada kaitanya dengan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi DIY. Lagu itu dinyanyikan hanya untuk yel-yel dan kegiatan lokal saja.

"Itu spontanitas, tidak terencana, dan tidak ada kaitannya sama sekali dengan strategi BPN, ya. Hanya untuk pertemuan lokal itu saja. Tetapi karena ada yang merekam, terus dikirim, lah kemudian jadi viral, maka tentu pencipta lagu merasa, lho kenapa lagu saya digunakan untuk kepentingan kelompok," tuturnya.

Dharma sangat mendukung sikap Moh Marjuki atau dikenal dengan Marzuki Mohamad yang tidak mengizinkan lagu "Jogja Istimewa" dipakai untuk kepentingan kampanye, baik paslon capres dan cawapres nomor urut 1 maupun nomor 2.

"Ya, tentu itu (mengubah lirik lagu untuk yel-yel) bukan dengan maksud melakukan pelanggaran seperti yang saya ceritakan tadi, tetapi yang terjadi memang melanggar, itu sebabnya kemudian dilaporkan ke Polda. Jadi menurut saya apa yang dilakukan pencipta lagu untuk melaporkan itu hak sepenuhnya dari pencipta lagu," katanya.

Baca juga: Lagu Jogja Istimewa Diubah demi Salah Satu Capres, Penciptanya Lapor Polisi

Terkait sikap atas pelaporan itu, Dharma mengatakan, pihaknya akan memberikan bantuan hukum. Sebab yang mengubah lirik lagu itu memang relawan Prabowo-Sandi.

"Kami tentu akan memberikan bantuan hukum ke relawan. Walaupun kami menghargai sikap pencipta lagu, karena hak cipta itu memang dilindungi undang-undang," kata Dharma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com