Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta di Balik Limbah Radioaktif di Karawang, Ditimbun Dekat Sungai Citarum hingga Ketakutan Warga

Kompas.com - 20/12/2018, 09:25 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penimbunan dan pengurukan tailing (sisa produksi) pasir zirkon milik PT Monokem Surya mendapat protes warga di Kecamatan Rengasdengklok, Karawang.

Pasir zirkon ditimbun tak jauh dari lokasi permukiman dan Sungai Citarum. Warga mengkhawatirkan dampak limbah pabrik PT Monokem Surya terhadap kesehatan masyarakat sekitar.

Sejumlah perwakilan warga telah mengadukan dan membawa sampel pasir zirkon ke Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Karawang.

Inilah fakta di balik kasus tersebut:

1. Warga mengadu ke DLHK Karawang 

Warga Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, memprotes adanya penimbunan dan pengurukan tailing pasir zirkon PT Monokem Surya di Desa Amansari, yang lokasinya berdekatan dengan Sungai Citarum, persawahan, dan pemukiman warga. 
KOMPAS.co/FARIDA FARHAN Warga Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, memprotes adanya penimbunan dan pengurukan tailing pasir zirkon PT Monokem Surya di Desa Amansari, yang lokasinya berdekatan dengan Sungai Citarum, persawahan, dan pemukiman warga.

Sejumlah pemuda melaporkan hal tersebut ke kantor DLHK Kabupaten Karawang, Selasa (18/12/2018) siang.

Warga menyerahkan dua bungkus plastik hitam berisi sampel pasir zirkon yang diambil dari lokasi. Warga mendesak DLHK untuk segera mengusut kasus tersebut.

"Kami minta itu tidak ditimbun atau diuruk, karena kasihan warga sekitar. Apalagi, lokasi pembuangannya tidak di pagar dan jadi tempat bermain anak-anak. Lokasinya juga dekat dengan area sawah dan tanggul Citarum," kata Husein, salah satu warga Desa Amansari.

Baca Juga: Warga Rengasdengklok Protes Penimbunan Limbah Radioaktif di Dekat Tanggul Citarum 

2. Warga takut dampak dari limbah kimia PT Monokem Surya

Ilustrasi racun.Shutterstock Ilustrasi racun.

PT Monokem Surya diketahui menggunakan bahan-bahan kimia dalam proses produksinya. Warga di Desa Amansari khawatir limbah kimia dari PT Monokem akan mengancam kesehatan warga desa.

"Kami takut saat hujan, ada limpasan air ke sawah-sawah warga dan sungai Citarum," kata dia.

Menurut Yuda Febrian Silitonga, Sekretaris Forum Komunikasi Daerah Aliran Sungai Citarum (ForkadasC+), pembuangan limbah tersebut telah mengakibatkan pencemaran air tanah dan air permukaan, pencemaran udara, serta terganggunya kesehatan dalam jangka panjang dikarenakan efek radioaktif dari timbunan tailing perusahaan tersebut.

"Warga resah dan khawatir," kata dia.

Baca Juga: Sampah Plastik Kotori Kawasan Tempat Penyu Membangun Sarang di Pantai Trisik

3. Penjelasan kandungan limbah pasir zirkon

Ilustrasi polusi udaranicoletaionescu Ilustrasi polusi udara

PT Monokem Surya telah beroperasi sejak tahun 2013 di Karawang. Pabrik tersebut memproduksi (ZrO2+HfO2) antara 2.000 ton per bulan atau 24.000 ton per tahun, dengan konsentrat zirkon dengan kadar ZrO2 antara 65-66 micronized zircon.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com