Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala BPPTKG Yogyakarta: Guguran Lava Pijar di Gunung Merapi Fenomena Biasa

Kompas.com - 17/12/2018, 11:41 WIB
Wijaya Kusuma,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida membenarkan terjadinya guguran lava pada Gunung Merapi, Minggu (16/12/2018).

Menurut Hanik, terjadunya guguran lava merupakan fenomena biasa saat fase pertumbuhan kubah lava baru di Gunung Merapi.

"Sebenarnya sih guguran lava sudah terjadi sejak 22 Agustus," ujar Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida, saat di hubungi Kompas.com, Senin (17/12/2018). 

Hanik menuturkan, guguran lava pijar yang terjadi pada Minggu (16/12/2018) pukul 19.08 WIB. Jarak luncuran lava yakni 300 meter ke selatan, atau ke arah Kali Gendol.

Baca juga: 5 Fakta di Balik Lava Pijar Merapi pada Minggu Malam, Guguran ke Tenggara hingga Warga Waspada

"Sebenarnya itu (guguran lava pijar) sudah terjadi sejak lama tapi arahnya ke dalam kawah, dominan ke arah barat laut. Sesekali ke arah tenggara," urainya.  

Gunung Merapi menurut Hanik telah memasuki fase erupsi magmatik. Fase erupsi magmatik ini ditandai dengan munculnya Kubah Lava baru di Puncak Gunung Merapi pada 11 Agustus 2018. Tipe erupsi Gunung Merapi cenderung efusif.

Guguran Lava lanjutnya merupakan fenomena yang biasa saat terjadi proses pertumbuhan kubah lava baru.

Baca juga: Erupsi Merapi Diperkirakan Efusif, Bukan Eksplosif Seperti Tahun 2010

"Itu (guguran lava) sebenarnya hal yang biasa, fenomena biasa pada saat terjadi pertumbuhan kubah lava," tegasnya.

Disampaikannya, saat ini Gunung Merapi masih berstatus Waspada atau level II. Radius bahaya 3 Km dari puncak Gunung Merapi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com