Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/09/2018, 23:38 WIB
Wijaya Kusuma,
Farid Assifa

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat terjadi guguran lava pijar Gunung Merapi yang meluncur ke dalam dasar kawah sektor barat laut pada Selasa (25/09/2018) pukul 04.06 WIB.

Namun demikian, BPPTKG memastikan belum ada peningkatan aktivitas dan status Gunung Merapi yang masih tetap waspada (level II).

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Hanik Humaida saat dikonfirmasi membenarkan pada Selasa (25/09/2018) pukul 04.06 WIB terjadi guguran lava pijar Gunung Merapi yang meluncur ke dalam dasar kawah.

"Iya, benar (terjadi guguran lava pijar Gunung Merapi yang meluncur ke dalam dasar kawah sektor barat laut)," ujar Hanik saat dihubungi Kompas.com, Rabu (26/09/2018)

Berdasarkan data pengamatan BPPTKG Yogyakarta pada Selasa (25/09/2018) pukul 00.00 WIB sampai 24.00 WIB tercatat, 17 kali guguran dengan amplitudo 1 hingga 32 mm. Durasi guguran 9 hingga 37 Detik. Embusan tercatat 11 kali dengan amplitudo 1 sampai 3 mm. Durasi embusan 9 hingga 37 detik.

Baca juga: Aktivitas Gunung Merapi Tidak Signifikan, Warga Diminta Tenang

BPPTKG Yogyakarta juga mencatat adanya 1 kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 55 mm, durasi 25.5 detik. Gempa tektonik jauh tercatat terjadi 1 kali dengan amplitudo 1,5 mm selama 76 detik.

Meski terpantau adanya 17 kali guguran, Hanik memastikan tidak ada peningkatan aktivitas Gunung Merapi. Saat ini status gunung yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan DIY ini masih tetap waspada (level II).

BPPTKG merekomendasikan radius 3 km dari puncak Gunung Merapi agar dikosongkan dari aktivitas penduduk. Kegiatan pendakian di Gunung Merapi untuk sementara tidak direkomendasikan, kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.

Baca juga: Pertumbuhan Kubah Lava Baru Gunung Merapi Masih Kategori Rendah

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com