Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Toraja Utara Menangis Sambut Kedatangan 7 Jenazah Korban KKB Nduga Papua

Kompas.com - 08/12/2018, 09:38 WIB
Amran Amir,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

TORAJA UTARA, KOMPAS.com - Sebanyak 7 peti jenazah korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Nduga Papua tiba di halaman gedung Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja, Rantepao, Toraja utara, Sulawesi Selatan, Sabtu (08/12/2018) pagi.

Ketujuh jenazah langsung disambut pemerintah daerah kabupaten Toraja Utara, aparat TNI/Polri serta warga setempat. 

Isak tangis warga menyambut kedatangan ketujuh jenazah saat tiba di halaman gedung Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja.

Baca juga: Bupati TTU Jemput Jenazah Emanuel, Korban Penembakan KKB di Nduga

Ketujuh jenazah tersebut adalah Agustinus, Alpianus, Carly Zatrino, Anugrah, Dino Kondo, Daniel Karera, dan Markus Allo.

Setelah menjalani prosesi ibadah penghiburan, jenazah langsung diberangkatkan menuju rumah duka masing masing.

Bupati Toraja Utara Kalatiku Paembonan menyayangkan kejadian ini. Menurut dia, para korban tengah bekerja membangun roda perekonomian dan budaya di Papua.

Baca juga: Kerjakan Jembatan di Nduga Papua, PT Istaka Karya Tak Dikawal Pihak Keamanan

"Kami semua menangis karena kejadian ini semestinya tak terjadi, kami semua menyayangkan dan dalam hati kami sungguh-sungguh masih ingin bersama dengan mereka. Mereka akan menjadi contoh yang baik bagi generasi muda Toraja di tengah-tengah pembangunan jalan Trans Papua," ucap Kalatiku seraya menangis, Sabtu pagi. 

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan, berdasarkan informasi sementara, terdapat 20 yang tewas, yaitu 19 pekerja dan satu anggota TNI yang gugur, di Kabupaten Nduga, Papua.

Mereka dibunuh KKB saat membangun jembatan di Kali Yigi dan Kali Aurak di jalur Trans Papua, Kabupaten Nduga.

Baca juga: Kapolda dan Pangdam Akan Pimpin Langsung Penangkapan KKB di Nduga Papua

Akibat kejadian tersebut, proyek Trans Papua yang dikerjakan sejak akhir 2016 dan ditargetkan selesai 2019 itu dihentikan untuk sementara waktu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com