Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerjakan Jembatan di Nduga Papua, PT Istaka Karya Tak Dikawal Pihak Keamanan

Kompas.com - 07/12/2018, 22:15 WIB
Kontributor Wamena, John Roy Purba,
Khairina

Tim Redaksi


JAYAPURA, KOMPAS.com - Kurang lebih mulai 1 Januari 2017, PT Istaka Karya bekerja untuk membangun proyek jembatan Jalan Trans Papua, yang berada di wilayah pedalaman,  khususnya di wilayah Pegunungan Tengah, Papua.

Akan tetapi, selama melaksanakan pekerjaan pembangunan, tak ada aparat keamanan baik dari Polri maupun TNI yang mengawal.

Padahal, lokasi pembangunan jembatan merupakan wilayah yang sangat rawan dari gangguan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), yang selama ini kerap meneror para pekerja maupun masyarakat.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal mengungkapkan, selama ini tak ada permintaan dari pihak PT Istaka Karya untuk melakukan pengawalan terhadap para pekerja yang melaksanakan pembangunan.

“Kalau pengawalan melekat tidak ada permintaan. Namun, selama ini ada anggota yang melakukan patroli di sepanjang pekerjaan pembangunan Jalan Trans Papua,” kata Kamal, Jumat (7/12/2018).

Baca juga: Kapolda dan Pangdam Akan Pimpin Langsung Penangkapan KKB di Nduga Papua

Senada dengan Wakapendam XVII/Cendrawasih Letkol Inf. Dax Sianturi yang menyampaikan selama ini tak ada pengawalan yang melekat terhadap PT Istaka Karya yang melalukan pembangunan Jalan Trans Papua.

Akan tetapi, lanjut dia, ada Pos TNI di Mbua yang menjadi pintu masuk lokasi pembangunan jembatan Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, yang selalu memantau aktivitas pembangunan.

“Jadi, semua karyawan yang masuk ke lokasi pembangunan, harus melapor ke Pos TNI di Mbua. Hal itu dilakukan, agar bisa mengetahui siapa saja yang masuk ke lokasi pembangunan. Untuk anggota yang melekat, tidak ada,” katanya, belum lama ini.

Dax menambahkan, selama ini pembangunan terhadap Jalan Trans Papua dilaksanakan oleh Satgas TNI. Sedangkan untuk jembatan dilaksanakan oleh perusahaan swasta.

Sebatas diketahui, KKB di Nduga Papua di bawah komando Egianus Kogoya, melalukan aksi teror terhadap pekerja jembatan Jalan Trans Papua yang berada di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga.

Dalam teror itu, sebanyak 15 karyawan PT Istaka Karya dan 1 pegawai PUPR meninggal dunia serta 5 orang lainnya masih belum diketahu kondisinya.

Sementara di Distrik Mbua, KKB melakukan penyerangan terhadap Pos TNI di sana. Satu anggota TNI meninggal dunia dan 1 anggota luka-luka.

Dalam proses evakuasi, kelompok ini juga melakukan penembakan terhadap aparat, dua orang anggota luka-luka akibat tertembak.

Kompas TV Tujuh jenazah korban penyerangan kelompok bersenjata di Kabupaten Nduga telah tiba di Timika dari Distrik Mbua, Papua.<br /> <br /> Ketujuh jenazah ini adalah pekerja pembangunan jembatan Trans Papua di Kali Yigi, Kali Aurak, yang ditemukan tewas di puncak Bukit Kabo, Papua.<br /> <br /> Tujuh jenazah tiba menggunakan pesawat helikopoter milik TNI angkatan darat di Bandara Mozes Kilangin, Timika, sekitar pukul 9.20 WIT. Seluruh jenazah diangkut dengan mobil jenazah ke posko di belakang hanggar untuk diidentifikasi. Dengan tambahan tujuh jenazah ini, berarti sudah ada 16 jenazah yang dibawa dan tiba di Timika. Sebelumnya, 9 jenazah lainnya sudah tiba dan lebih dulu teridentifikasi.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com