Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Zainal Abidin, Guru Honorer Menyambi Pengemudi Ojek "Online"

Kompas.com - 24/11/2018, 09:05 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Menjadi guru dijalani Zainul Abidin sejak tahun 2004.

Dia bertugas sebagai guru olahraga di SDN Jelakombo 2 Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Awal bertugas sebagai guru, pria kelahiran 11 Januari 1983 itu menerima gaji Rp 50.000 per bulan.

Baca juga: Ketua Timses Prabowo Sebut Pengemudi Ojek Online Bukan Pekerjaan Layak

Besaran gaji yang diterimanya naik Rp 50.000 setiap ada pergantian kepala sekolah.

Kini, setelah melewatkan masa pengabdian guru selama 14 tahun, dirinya menerima gaji Rp 500.000 per bulan.

"Kalau sekarang gajinya Rp. 500.000 per bulan," kata Abidin, Jum'at (23/11/2018).

Baca juga: Sejumlah Pengemudi Ojek Online Berikan Dukungan untuk Prabowo-Sandi

Kepada Kompas.com, Abidin menceritakan suka dukanya menjadi guru honorer.

Untuk mencukupi kebutuhan ekonomi, alumni IKIP PGRI Kediri itu tak segan bekerja serabutan.

Hal itu dijalani Abidin sejak sebelum menikah hingga memiliki seorang anak. 

"Kalau ada yang nyuruh melakukan pekerjaan, (pekerjaan) apa saja dan saya bisa, ya saya lakukan. Lumayan buat tambahan," tutur Abidin.

Baca juga: Ojek Online Jadi Korban Pencurian dengan Hipnotis di Depok

Sejak Juni 2017, Abidin menjalani profesi barunya sebagai pengemudi ojek online

Pekerjaan sebagai pengemudi ojek online dilakoninya pada siang hingga malam hari. Bahkan, terkadang hingga dini hari. 

Pagi harinya, ia masih bisa mengantar penumpang sebelum jam masuk sekolah pada pukul 07.00. 

Baca juga: Ada Demo Taksi dan Ojek Online di Kemenhub Sore Ini

"Jam 07.00 sampai jam 13.00 siang, saya di sekolah untuk mengajar. Jam 13.00 ke atas, saya baru menyalakan aplikasi dan pakai seragam ini (seragam aplikasi ojek online)," ujar suami Anis Sukarsi ini.

Bekerja sebagai pengemudi ojek online dilakukan agar kebutuhan keluarganya yang kian meningkat bisa tercukupi. Apalagi, istrinya tengah mengandung anak kedua.

Sang istri juga menjadi guru honorer di SDN Jelakombo 2 Kabupaten Jombang. Sama seperti suaminya, Anis menerima honor dari sekolah Rp 500.000 per bulan.

Baca juga: Pengemudi Ojek Online Dianiaya gara-gara Tebang Pepaya di Depan Kosnya

Abidin dan Anis memiliki masa kerja yang sama sebagai guru honorer. 

Namun karena faktor usia, keduanya tak bisa mengikuti seleksi CPNS yang digelar pemerintah baru-baru ini.

Bekerja sebagai pengemudi ojek online, Abidin bisa mendapatkan rata-rata Rp 1,3 juta per bulan.

Baca juga: Ojek Online: Saya Keringat Dingin dan Gemetar Dapat Tiket Guns N Roses Gratis

"Rata-rata dapat Rp 1,3 juta per bulan. Kalau gaji saya dan istri saya dari sekolah totalnya Rp 1 juta," kata Abidin.

Zainul Abidin, guru honorer di Kabupaten Jombang yang bertugas sejak tahun 2004, memanfaatkan waktu di luar jam mengajar untuk bekerja sebagai driver ojek online.KOMPAS.com/Moh. Syafii Zainul Abidin, guru honorer di Kabupaten Jombang yang bertugas sejak tahun 2004, memanfaatkan waktu di luar jam mengajar untuk bekerja sebagai driver ojek online.
Meski demikian, Abidin mengaku tidak akan meninggalkan tugasnya sebagai guru.

Menjadi guru, lanjut dia, merupakan amanat untuk mendidik generasi calon penerus perjuangan bangsa. 

Dia meyakini, pekerjaannya sebagai guru tidak akan terganggu, meski siang hingga malam menjadi ojek online.

Baca juga: Ingin Cicilan Motor Lunas, Ojek Online Buat Laporan Palsu Jadi Korban Begal

"Selama ini kalau di sekolah sibuk, mau ujian sekolah atau ada kegiatan apa, saya berhenti ngojek," ujarnya. 

Kesejahteraan dan jaminan kesehatan

Sebagai guru, ia berharap pemerintah lebih memperhatikan kesejahteraan dan jaminan kesehatan guru honorer.

"Pemerintah perlu mewujudkan kesejahteraan guru honorer, minimal gajinya setara UMK. Masa teman-teman guru honorer ada yang gajinya kurang dari Rp 500.000, ini kan memprihatinkan," ujar Abidin. 

Baca juga: Solusi bagi Guru Honorer, Masuk PPPK dan Penyesuaian Upah

Selain itu, pemerintah juga perlu memberikan jaminan kesehatan guru honorer. 

"Saya sendiri sampai sekarang belum punya kartu jaminan kesehatan," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com