PALOPO, KOMPAS.com – Seorang pengemui ojek online,Saripudding (36), warga Jalan Cakalang Jaya RT 001/ RW 001 Kelurahan Surutanga, Kecamatan Wara Timur, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Minggu (11/11/2018) dianiaya oleh 2 orang gara-gara menebang pepaya di depan kosnya. Warga sempat panik, takut, dan lari melihat kejadian penganiayaan terhadap driver ojek online di Jalan Cakalang Jaya RT 001/ RW 001 Kelurahan Surutanga, Kecamatan Wara Timur, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Minggu (11/11/2018)
Warga sempat panik, takut, dan lari melihat kejadian penganiayaan terhadap driver ojek online di Jalan Cakalang Jaya RT 001/ RW 001 Kelurahan Surutanga, Kecamatan Wara Timur, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Minggu (11/11/2018)
Kasat Reserse Kriminal Polres Palopo AKP Ardy Yusuf mengatakan, bahwa pelaku adalah AC (15) dan WW (23).
AC tidak bisa menerima perbuatan Saripudding menebang pepaya di pekarangan kosnya, sebab, menurut AC, pohon pepaya tersebut ditanam oleh ibunya,
“Pelaku mendatangi kos korban untuk menanyakan maksud menebang pepaya lalu terjadi pertengkaran dan perkelahian dengan korban. Beberapa saat kemudian, WW datang dengan membawa sebilah parang dan langsung menganiaya korban," katanya.
Baca juga: Kronologi Penganiayaan Sadis terhadap Bocah yang Dituduh Mencuri
Akibat penganiayaan tersebut, korban mengalami luka luka dan dilarikan ke rumah sakit Atmedika Palopo.
“Korban mengalami luka terbuka pada dahi dengan panjang 3 sentimeter dan lebar 0,7 sentimeter. Dokter meminta agar korban dirujuk ke RSU Sawerigading namun pihak korban dan keluarga menginginkan dilakukan rawat jalan saja,” ucapnya.
Kata Ardy, pelaku saat ini dalam pengejaran polisi.
“Identitas kedua pelaku sudah diketahui dan saat ini polisi tengah melakukan pengejaran,” ujarnya.
Perkelahian yang menimbulkan korban hingga berdarah dan jatuh pingsan sempat membuat tegang warga yang menyaksikan peristiwa itu.
“Kami tidak tahu sampai terjadi keributan dan perkelahian salah satu pengendara ojek online. Warga sempat panik, takut, dan lari melihat kejadian tersebut,” kata Mirna, warga setempat.