SIMALUNGUN, KOMPAS.com — Suasana dingin pagi yang menusuk tulang begitu terasa ketika berada di kaki bukit Simajarunjung, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Selasa (20/11/2018).
Tim Literasi Nusantara dari Gramedia bersama Togu Simorangkir yang melakukan aksi jalan kaki sepanjang 305,65 kilometer mengelilingi Danau Toba untuk penggalangan dana delapan rumah belajar kembali melanjutkan perjalanan menyelesaikan misi tersebut.
Langkah kaki Togu dan Buston Manihuruk seolah tak mengenal lelah meskipun pada Senin (19/11/2018) ia telah menempuh perjalanan sejauh 46,6 kilometer dan melewati lima desa, yakni Desa Sipolha, Huta Mula, Simpang Tiga Desa Sidamanik, Pintu Angin dan beristirahat di Simarjarunjung, Kabupaten Simalungun.
Sebelum melanjutkan perjalanan, tim lebih dulu menyiapkan sarapan serta persiapan selama menempuh perjalanan yang begitu jauh. Pukul 06.30 WIB, Togu dan Buston mulai melangkah menuju Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Baca juga: Kisah Rismaida Damanik, 35 tahun Menjadi Guru SD di Belakang Jurang Danau Toba
Sepanjang jalan, niat tulus Togu dan Buston untuk menggalang dana rumah belajar di Danau Toba mendapatkan sambutan hangat dari warga yang melintas.
Tak sedikit dari mereka bertanya-tanya apa yang dilakukan Togu dan Buston berjalan kaki beratus kilometer itu.
“Ini dari mana?” salah seorang warga bertanya kepada Togu.
Berhenti sejenak, Togu pun memberikan penjelasan jika mereka sedang menggalang dana untuk rumah belajar yang digarap oleh Yayasan Alusi Taotoba agar anak-anak bisa belajar dan membaca setiap saat di sekitar danau toba.
“Kami sedang menggalang dana untuk rumah belajar dengan berjalan kaki 305 kilometer mengelilingi danau Toba, agar anak-anak kita bisa belajar dan membaca setiap saat,” jelas Togu.
Baca juga: Luhut: Hasil Audit Bank Dunia, Kerusakan Danau Toba Parah
Mendengar penjelasan itu, warga tak henti-hentinya memberikan dukungan kepada Togu dan Buston. Kedua pria bertubuh tegap itu tak jarang diberi bekal, mulai dari kopi hingga buah hasil kebun warga sebagai cadangan selama perjalanan.
Marliana Boru Purba (56), salah satu warga yang terpukau dengan aksi Togu, langsung mengajak tim Literasi Nusantara Gramedia dan Togu untuk mampir ke kebun miliknya.
Di sana, Marliana memberikan buah kesemek dan terong untuk bekal tim mencapai misi.
“Itu ambil buahnya yang banyak, nanti dioles kapur sirih terus direndam. Bisa untuk perjalanan juga, dua hari sudah bisa dimakan,”ujar Morlu.
Kebaikan Morlu pun disambut hangat oleh tim, ia ikut membantu mencarikan buah kesemek yang hampir matang agar dibawa.
“Ambil saja enggak usah bayar, niat kalian baik, kami mendukung. Semoga misinya tercapai ya,”ungkapnya.