PEKANBARU, KOMPAS.com - Juna Muhammad Fauzi, seorang anak berusia dua tahun ditemukan tewas setelah jatuh dari rumahnya yang sedang banjir di Dusun Tanjung Sari, Desa Kuantan Babu, Kecamatan Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau.
"Korban jatuh dari rumahnya. Kondisi rumah korban sedang banjir. Jadi korban ditemukan meninggal dunia dengan posisi mengapung di kolong rumahnya," ungkap Ps Paur Humas Polres Inhu Bripka Misran kepada wartawan, Kamis (15/11/2018).
Dia menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Rabu (14/11/2018) sekitar pukul 11.00 WIB.
Awalnya, korban tidur di dalam kamar. Setelah itu, ibunya, Rini, pergi keluar untuk menjemput anaknya yang lain dari sekolah.
"Setibanya ibu korban di rumahnya, korban tidak terlihat lagi di kamar. Sementara pintu dapur terbuka," kata Misran.
Baca juga: Mandi Banjir di Depan Rumah, Bocah di Riau Ini Tewas Diterkam Buaya
Ibu korban, lanjut dia, sempat mencari di sekitar rumahnya yang sedang banjir, namun tidak ditemukan. Kemudian ibu korban meminta tolong ke tetangga untuk mencari korban.
"Sekitar lima menit pencarian, tetangga korban menemukan korban sudah mengapung di bawah kolong rumah dalam kondisi tidak bernyawa," sebut Misran.
Dikatakan dia, korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Kasih Ibu Rengat, namun nyawanya tidak tertolong.
"Korban akhirnya dimakamkan," kata Misran.
"Dapat kami sampaikan, korban dan orangtuanya tinggal menumpang di rumah panggung di kebun yang milik Ibu Tuti lebih kurang satu tahun, dan terdaftar kartu keluarga (KK) di Kelurahan Pematang Reba, Kecamatan Rengat Barat, Inhu," tambahnya.
Sebelumnya, dua orang tewas akibat banjir di wilayah Kabupaten Inhu pada Sabtu (10/11/2018) lalu.
Dua korban bernama Umaira Sari Maulidani balita berusia satu tahun, warga Kecamatan Kuala Cenaku dan Dimas Febrianto (7) warga Kecamatan Rengat.
Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Jim Gafur saat itu kepada Kompas.com mengatakan, korban meninggal dunia akibat banjir yang melanda permukiman.
"Korban yang berusia satu tahun, itu meninggal di depan rumahnya, karena bermain di banjir. Kemudian korban yang berusia 7 tahun terseret banjir dan tersangkut di kayu," ujar Jim.
Baca juga: 5 Bencana Banjir di Sejumlah Daerah, Pengungsi Gempa Terkena Banjir hingga 7 Desa Terendam
Menurut dia, kejadian ini merupakan kelalaian orangtua yang kurang menjaga anak-anaknya.
"Sudah menjadi kebiasaan masyarakat untuk mandi dan bermain di air pada saat banjir. Mereka malah bersenang-senang untuk mandi dan bermain air di lokasi banjir. Padahal sudah diimbau oleh BPBD, camat dan juga lurah setempat agar tidak mandi di sungai, karena arusnya deras dan berbahaya. Apalagi bagi anak-anak," jelas Jim.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.