Minat warga tinggi
Sejak awal 2018, sudah ada belasan orang yang melakukan peminjaman di BUMDes Al-Barokah.
Namun saat banyak warga yang meminjam di musim hajatan, mau tidak mau anggota BUMDes harus mengambil dari uang pribadi mereka. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga kepercayaan masyarakat kepada BUMDes.
"Saat itu ada empat orang yang mengajukan pinjaman bersamaan dan uang kas kita tidak mencukupi. Ya kita talangi dulu. Kasihan juga kalau ditolak. Pengembalian kan tidak lama, maksimal 2 bulan. Kalau sudah dikembalikan maka kita putar lagi," jelas Asad.
Saat ini, kas yang tersimpan di pinjaman hajatan sebesar Rp 20 juta, dan dia berharap mendapatkan bantuan khusus dari bank sehingga banyak masyarakat yang merasakan langsung dari pinjaman khusus hajatan tersebut.
Walaupun pemutaran uang di pinjaman untuk hajatan tidak banyak, Asad optimis akan berkembang sehingga manfaatnya lebih banyak dirasakan oleh masyarakat.
"Ada beberapa peminjam yang tidak bisa bayar langsung, dan dia meminta keringanan untuk nyicil ya tetap kita terima. Rp 200 ribu tiap bulan yang penting rutin. Juga tidak dibebani oleh bunga. Sistem kita kekeluargaan dan kepercayaan yang penting masyarakat terbantu dan berkah buat semua seperti nama bumdes kita, Al-Barokah," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.