Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Baru Bencana Sulteng, Temuan Jenazah Saling Berpelukan hingga Pembangunan Huntara

Kompas.com - 27/10/2018, 09:05 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

Sebelumnya, tim SAR juga telah mengevakuasi 7 jenazah di Kelurahan Petobo.

Baca Juga: Viral, Pengungsi Gempa Sulteng di Mamboro Ketakutan Suara Hantu Pokpok

3. Huntara untuk warga Sulteng

BNPB memperkirakan jumlah keluarga korban bencana Sulteng yang membutuhkan huntara adalah 23.413 warga.

"Angka itu hanya perkiraan masih perlu verifikasi. Hingga saat ini belum dapat dipastikan berapa jumlah hunian sementara yang diperlukan," kata Sutopo.  

Selain itu, Sutopo menjelaskan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan membangun 1.200 barak yang masing-masing menampung 12 Kepala Keluarga (KK). Barak-barak tersebut diharapkan dapat menampung 14.400 orang.

Baca Juga: Total Sementara Kerugian Bencana Sulteng Capai Rp 15,29 Triliun

4. Pasca bencana, Sulteng menuju masa pemulihan

Kondisi tenda pengungsi di Balai Kota, Tanamodindi, Mantikulore, Palu, Sulawesi Tengah.kompas.com/Cynthia Lova Kondisi tenda pengungsi di Balai Kota, Tanamodindi, Mantikulore, Palu, Sulawesi Tengah.

Sutopo menjelaskan, kondisi wilayah bencana di Sulawesi Tengah telah siap memasuki transisi masa darurat ke pemulihan.

"Lokasi hunian sudah ditetapkan melalui surat keputusan kepala daerah, pembersihan kota juga sudah mencapai 70 persen," kata Sutopo, dilansir dari Antara.

Untuk pembangunan hunian sementara diagendakan rampung pada akhir 2018 atau sekitar bulan Desember.

Sutopo mengakui, sejumlah jalan menuju wilayah yang terkena dampak bencana masih terputus. Meski demikian, fasilitas kesehatan sudah bisa berfungsi untuk melayani masyarakat.

Sementara itu, Kementerian Sosial siap memenuhi kebutuhan pengungsi selama tinggal di huntara.

Baca Juga: Guru Besar ITB: Perlu "Refrofitting" Bangunan Pasca-gempa Sulteng

Sumber: KOMPAS.com (Devina Halim)/Antara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com