Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Sekolah Kebangsaan di Surabaya, Risma Ingatkan Bahaya Gawai hingga Perjuangan di Era Milenial

Kompas.com - 27/10/2018, 07:56 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menularkan nasionalisme bagi ratusan siswa di Surabaya melalui sekolah kebangsaan.

Sekolah yang digelar setiap tahun pada bulan Nobember itu mengajak para siswa mengenang dan meneladani rasa cinta tanah air para pejuang kemerdekaan.

Menjelang Hari Pahlawan pada 10 November menjadi momentum tepat warga Kota Pahlawan untuk menyelenggarakan sekolah kebangsaan tersebut.

Berikut fakta lengkapnya.

1. Tujuan kegiatan sekolah kebangsaan

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menjadi guru di sekolah kebangsaan.KOMPAS.com/Achmad Faizal Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menjadi guru di sekolah kebangsaan.

Sekolah kebangsaan tersebut digelar untuk mewariskan semangat cinta tanah air kepada generasi muda era kekinian.

Kegiatan Sekolah Kebangsaan itu dikemas seperti kegiatan belajar mengajar dan digelar di Museum Tugu Pahlawan, Kamis (25/10/2018).

Kegiatan tersebut dihadiri ratusan pelajar di Kota Surabaya, mulai pelajar tingkat sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah pertama (SMP).

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat itu hadir menjadi pengajar dan berkisah tentang perjuangan para pahlawan dan berbagi semangat kepahlawanan.

Risma menekankan pentingnya diadakan Sekolah Kebangsaan agar anak-anak mengerti kemerdekaan yang diraih bukan karena diberi, tetapi dari hasil perjuangan para pahlawan.

Baca Juga: Risma Gelar Sekolah Kebangsaan untuk Siswa Surabaya

2. Pesan Risma kepada pelajar di sekolah kebangsaan

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.KOMPAS.com/GHINAN SALMAN Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.

"Kalian bisa bersekolah dan beraktivitas seperti sekarang, karena hasil perjuangan. Karena itu, sudah seharusnya kalian meneruskan perjuangan para pahlawan. Tentunya tidak dengan mengangkat senjata, melainkan dengan belajar agar sejajar dengan bangsa lain," kata Risma.

Selain itu, keberanian para pejuang melawan penjajah juga patut dicontoh.

Dengan demikian, tidak ada lagi penjajahan model baru seperti kemiskinan dan kebodohan yang akan dialami generasi penerus bangsa Indonesia.

"Para pahlawan dulu berani dan mempunyai nyali demi mempertahankan kemerdekaan. Kalian jangan pernah merasa takut atau rendah diri, kalian harus berani berjuang untuk memperebutkan keberhasilan. Apalagi kalian dibekali dengan ilmu pengetahuan, gunakan apa yang kalian miliki untuk kemajuan kalian, orangtua, sesama dan bangsa Indonesia," ujarnya. 

Baca Juga: Peringati HSN, Risma Ingatkan Besarnya Peran Santri saat Merebut Kemerdekaan NKRI

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com