Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/10/2018, 07:59 WIB
Syarifudin,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com — Dalam beberapa pekan terakhir, kota Bima di Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalami suhu panas hingga 36 derajat celsius.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, suhu udara di Bima saat ini lebih panas dibanding daerah lain di NTB. Kondisi ini agak berbeda dari biasanya sepanjang musim kemarau.

"Saat ini suhu panas di Bima capai 36,5 derajat celsius. Sementara normalnya untuk bulan Oktober hanya 35,2 derajat. Sementara wilayah Lombok dan Sumbawa masih dalam kategori di bawah Bima," kata Kepala BMKG Bima Topan Primadi, Jumat (12/10/2018)

Meski demikian, gelombang panas dengan 36 derajat celsius yang sedang menerpa wilayah Bima dan Dompu masih dianggap normal. Baru dikatakan ekstrem jika gelombang penas melebihi dari atau lebih rendah dari 3 derajat di atas normal.

Baca juga: Suhu Jawa 34-37,5 Derajat Celcius, Bukan Berarti Rasanya Sepanas Itu

"Sementara dari 35,2 ke 36,5, belum sampai 3 derajat selisihnya, jadi belum dikatakan ekstrem," tuturnya. 

Berdasarkan catatan BMKG, suhu panas dengan angka tertinggi juga sempat terjadi di Bima, yakni mencapai 39 derajat pada tahun 2005 lalu.

Sementara di tahun ini, gelombang panas diperkirakan hanya mencapai titik tertinggi dengan angka 37 derajat celsius. Gelombang panas itu akan berlangsung hingga memasuki Desember mendatang.

Peningkatan suhu panas tersebut, kata Topan, disebabkan masih sangat sedikitnya masa uap air yang membentuk awan. Bahkan, saat ini nyaris tidak adasehingga tingkat radiasi matahari yang dirasakan manusia sangat terasa.

Baca juga: Penjelasan BMKG soal Cuaca Panas di Jakarta

Untuk itu, BMKG mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap kondisi suhu udara yang sedang berlangsung.

Selain itu, perlu pula diwaspadai terbentuknya titik-titik api karena adanya masyarakat yang membuka lahan pertanian dengan cara membakar sehingga memicu kebakaran hutan yang meluas.

BMKG juga memprakirakan kemarau panjang masih terus berlangsung. Karena itu, warga pun diimbau agar lebih irit menggunakan air bersih.

"Kami mengajak kepada masyarakat untuk efisiensi penggunaan air, karena saat ini kondisi air sangat terbatas," pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Regional
Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Regional
Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Regional
Atasi Pengangguran, Pemkot Tangerang Hadirkan Virtual Job Fair untuk Masyarakat Umum hingga Disabilitas

Atasi Pengangguran, Pemkot Tangerang Hadirkan Virtual Job Fair untuk Masyarakat Umum hingga Disabilitas

Regional
Mengenal Festival Cisadane, Event Legend Kebanggaan Kota Tangerang

Mengenal Festival Cisadane, Event Legend Kebanggaan Kota Tangerang

Regional
Hadiri Pelantikan Ketua KONI Kalteng, Gubernur Sugianto Harap Prestasi PON Meningkat

Hadiri Pelantikan Ketua KONI Kalteng, Gubernur Sugianto Harap Prestasi PON Meningkat

Regional
Matangkan Pengadaan Lahan Tol Serpong-Balaraja, DPRKP Banten Gelar Konsultasi Publik

Matangkan Pengadaan Lahan Tol Serpong-Balaraja, DPRKP Banten Gelar Konsultasi Publik

Regional
Atasi Ketimpangan Sosial, Bupati Bandung Sarankan Pemerintah Berlakukan Mandatory Spending

Atasi Ketimpangan Sosial, Bupati Bandung Sarankan Pemerintah Berlakukan Mandatory Spending

Regional
Lewat 'Gubug Sinau', Dompet Dhuafa Hadirkan Wadah Mengaji bagi Lansia

Lewat "Gubug Sinau", Dompet Dhuafa Hadirkan Wadah Mengaji bagi Lansia

Regional
Kemendikbud Ristek Tindak Lanjuti Pendirian Politeknik Murakata, Wabup HST: Kami Siap Dukung Anggaran dan Kebijakan

Kemendikbud Ristek Tindak Lanjuti Pendirian Politeknik Murakata, Wabup HST: Kami Siap Dukung Anggaran dan Kebijakan

Regional
Sing Along Bareng Radja Band Guncang Festival Cisadane Kota Tangerang 2023

Sing Along Bareng Radja Band Guncang Festival Cisadane Kota Tangerang 2023

Regional
Festival Cisadane 2023 Bangkitkan Perekonomian Kota Tangerang, Okupansi Hotel Berhasil Tembus 80 Persen

Festival Cisadane 2023 Bangkitkan Perekonomian Kota Tangerang, Okupansi Hotel Berhasil Tembus 80 Persen

Regional
Jembrana Kembali Raih Penghargaan Kabupaten Sehat, Bupati Tamba: Ini Kerja Keras Bersama

Jembrana Kembali Raih Penghargaan Kabupaten Sehat, Bupati Tamba: Ini Kerja Keras Bersama

Regional
Raih 2 Gelar Juara, Kota Tangerang Dominasi Ajang Tangerang Open National Yoga Asana 2023

Raih 2 Gelar Juara, Kota Tangerang Dominasi Ajang Tangerang Open National Yoga Asana 2023

Regional
Peringati HGN, Pemkot Tangerang Santuni 1.000 Anak Yatim

Peringati HGN, Pemkot Tangerang Santuni 1.000 Anak Yatim

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com