GORONTALO, KOMPAS.com – Gorontalo adalah satu-satunya kota di Pulau Sulawesi yang masih memiliki bangunan tua masa kolonial Belanda secara utuh.
Sebaran bangunan tua ini berada di kawasan pusat kota yang berada di Kelurahan Biawu, Siendeng, Biawao, Ipilo, dan Kelurahan Tenda.
Sebaran bangunan ini berpusat di rumah bekas asisten residen yang sekarang digunakan sebagai rumah dinas Gubernur Gorontalo.
Di sekitar bangunan ini berdiri rumah-rumah tua yang dulunya digunakan sebagai tempat tinggal pegawai atau perkantoran.
“Di Sulawesi hanya Kota Gorontalo yang memiliki morfologi kota yang masih utuh,” kata Irfanuddin Wahid, ketua tim peneliti dari Balai Arkeologi Manado saat melakukan riset morfologi kota Gorontalo, Sabtu (29/9/2018).
Baca juga: Jumat Malam, Tim SAR Gorontalo Diberangkatkan ke Palu
Gorontalo pada masa Pemerintahan Hindia Belanda dipimpin oleh seorang asisten residen. Sementara residennya berkedudukan di Manado, Sulawesi Utara.
Pada ini Gorontalo dianggap penting karena daerah ini menghasilkan emas dan hasil hutan yang memiliki nilai tinggi. Puluhan perusahaan tambang juga tercatat beroperasi di daerah.
“Bekas bangunan kantor dulu masih difungsikan hingga kini, termasuk rumah penduduk,” papar Irfanuddin Wahid.
Morfologi kota Gorontalo masa kolonial tidak banyak berubah, terutama bangunan yang berdiri di awa abad 20 yang berpusat di sekitar rumah asisten residen.