KOMPAS.com - Polisi di Blitar mendadak beralih tugas menjadi guru. Mereka menggantikan para guru honorer yang berdemo di Gedung DPRD Blitar.
Rencananya, aksi demo guru honorer tersebut akan dilakukan sampai hari Sabtu (29/8/2018).
Berikut fakta tentang polisi mengajar di sejumlah sekolah di Kabupaten Blitar.
Kapolres Blitar AKBP Anissullah M Ridha mengatakan, supaya proses belajar mengajar di sekolah tetap berlangsung, dia memerintahkan jajarannya untuk mengajar para siswa.
"Inisiatif dari Polres untuk membantu masyarakat. Perintah atasan memang apa yang bisa kita lakukan untuk membantu masyarakat, lakukan. Di sekolah tidak ada guru, kami kerjakan," katanya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (26/9/2018) malam.
Anissullah menjelaskan, aksi polisi mengajar di sekolah berlangsung sejak Senin (24/9/2018), di hari pertama para guru honorer di Kabupaten Blitar mogok massal dan berunjuk rasa di depan DPRD Blitar.
Baca Juga: Ini Solusi Kemendikbud untuk Persoalan Guru Honorer
Menurut informasi yang diperoleh polisi, aksi guru honorer tersebut akan berlangsung hingga Sabtu (29/9/2018).
Untuk itu, selama ruang kelas masih ada yang kosong karena ditinggal gurunya, Anissullah akan memerintahkan sebagian anggotanya untuk menggantikan guru yang tidak masuk kelas.
"Sudah mulai Senin (anggota polisi mengajar). Kami lihat, kalau besok guru honorer belum masuk, kami masuk," katanya.
Sementara itu, anggota polisi yang mengajar ke sekolah merupakan anggota polisi yang tidak mendapatkan tugas untuk menjaga pengamanan aksi demonstrasi.
Total ada sekitar 150 anggota polisi yang masuk ke sekolah di 16 kecamatan di Kabupaten Blitar.
Mereka mengajar di sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).
"Kami punya 16 kecamatan. Ada lima sampai enam sekolah tiap kecamatan yang kami masuki," katanya.
Baca Juga: Guru Honorer Mogok Mengajar, Kegiatan Belajar Mengajar Terganggu