Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Siswa Disabilitas di Solo Melukis Payung Raksasa...

Kompas.com - 21/08/2018, 19:17 WIB
Labib Zamani,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Puluhan siswa penyandang disabilitas Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Solo melukis payung raksasa berdiameter 3x3 centimeter di Pendopo YPAC Jalan Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah, Selasa (21/8/2018).

Mereka terlihat antusias melukis payung dengan berbagai macam warna. Selain payung berukuran besar, siswa penyandang disabilitas dari berbagai jenjang pendidikan itu juga melukis payung berukuran kecil.

Kegiatan melukis payung sebagai rangkaian pre-event menyambut Festival Payung Indonesia (FPI) ke-5 Tahun 2018 yang diselenggarakan 7-9 September 2018 di Taman Lumbini, Kompleks Candi Borobudur, Magelang.

Payung raksasa ini akan dipamerkan selama tiga hari di Taman Lumbini Candi Borobudur bersama dengan payung tradisional dari berbagai peserta Festival Payung Indonesia 2018.

Baca juga: Candi Borobudur Jadi Venue Utama Festival Payung Indonesia Kelima

Seorang siswa kelas V SLB YPAC Solo, Riski Habibi (14) mengaku senang bisa ikut ambil bagian melukis payung raksasa.

Sambil duduk di kursi rodanya, Riski terlihat mahir menggoreskan cat warna ke payung.

"Perasaannya senang, bahagia dan gembira bisa melukis bersama teman-teman. Saya melukis payung ini mulai pukul 10.00 WIB," kata Riski kepada Kompas.com di sela melukis payung raksasa.

Riski mengaku sejak kecil sudah suka melukis. Bahkan, hobinya itu mengantarkan Riski meraih juara dua dalam lomba melukis tingkat pelajar di Taman Balekambang Solo.

"Iya, kemarin saya dapat juara dua melukis di Taman Balekambang," ungkap Riski.

Siswa penyandang disabilitas YPAC Solo, Jawa Tengah melukis payung raksasa pre-event Festival Payung Indonesia ke-5 Tahun 2018, Selasa (21/8/2018).KOMPAS.com/Labib Zamani Siswa penyandang disabilitas YPAC Solo, Jawa Tengah melukis payung raksasa pre-event Festival Payung Indonesia ke-5 Tahun 2018, Selasa (21/8/2018).
Menurut Riski, kegiatan ini sangat baik untuk mengasah keterampilan dalam seni melukis. Siswa diberikan kebebasan untuk melukis payung tersebut sesuai dengan kemampuannya.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan YPAC Solo, Tri Mulyani mengatakan, awalnya kegiatan melukis payung raksasa akan diikuti seluruh siswa YPAC mulai jenjang SD, SMP, hingga SMA sebanyak 150 orang.

Baca juga: Cerita Pekerja Relokasi Makam untuk Jalan Tol, dari Menemukan Gigi Emas hingga Kain Kafan Utuh

 

Namun karena bersamaan dengan pelatihan kewirausahaan, hanya sekitar 50 siswa yang mengikuti kegiatan melukis.

"Jadi siswa yang melukis payung ini bergantian. Karena kegiatan ini bersamaan dengan pelatihan kewirausahaan yang diselenggarakan di sekolah," kata Tri.

Tri menambahkan, kegiatan melukis payung sangat penting karena dapat memotivasi anak-anak. Mereka bisa menyalurkan kreativitasnya melalui kegiatan itu.

"Kegiatan (melukis payung) ini kan tidak hanya untuk lingkungan sekolah sendiri. Tetapi di sini banyak orang yang ikut. Sehingga bisa membangkitkan mereka untuk semakin termotivasi dan percaya diri untuk menunjukkan kemampuannya," tutur guru kelas V SLB YPAC Solo.

Baca juga: Dedi Mulyadi Ajak ASN Tiru Gaya Jokowi

Direktur Program Festival Payung Indonesia, Heru Prasetya membeberkan alasan dilibatkannya anak-anak penyandang disabilitas YPAC Solo dalam kegiatan pre-event Festival Payung Indonesia.

Hal tersebut untuk memberikan kesempatan kepada mereka melukis payung sesuai kemampuan mereka.

"Dan ternyata karya mereka ini luar biasa. Keberanian mereka melukis adalah bagian visi dari Festival Payung Indonesia," kata pria yang akrab dipanggil Heru Mataya itu.

Heru mengatakan, payung tersebut akan dipamerkan di Candi Borobudur bersama ribuan payung karya para peserta dari empat negara dan berbagai kabupaten/kota di Indonesia.

Dengan kegiatan ini, diharapkan menarik wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia, terutama Candi Borobudur.

"Ini sebuah festival internasional yang memasuki tahun kelima ragam acaranya semakin lebih menarik," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com