Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raih Medali Emas, Atlet Difabel Ini Dapat Penghargaan dari Azwar Anas

Kompas.com - 06/06/2018, 15:25 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Muhammad Chairul Anam (17), siswa SMA Luar Biasa Banyuwangi sumringah.

Ia mendapat sejumlah uang sebagai reward atas prestasinya meraih emas pada cabang olahraga balap kursi roda di Jakarta di Olimpiade Olahraga Siswa Nasional di Jakarta, beberapa waktu lalu. 

Reward itu ia terima langsung dari Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Pendopo Shaba Swagata Blambangan, Rabu (6/6/2018).

"Alhamdulillah uangnya bisa buat sangu Lebaran," jelas Anam kepada Kompas.com, Rabu (6/6/2018).

Baca juga: Layanan Khusus di Kantor Imigrasi Jakbar Mudahkan Penyandang Difabel Urus Paspor

Saat bertanding balap kursi roda, dia berhasil menyelesaikan lintasan 100 meter hanya dalam waktu 19 detik. Dia bertanding dengan atlet difabel dari 34 provinsi.

Sebelumnya, dia juga berhasil meraih medali emas di tingkat provinsi Jawa Timur untuk cabang olahraga yang sama.

"Saya serius menekuni olahraga sejak tahun 2015. Dan alhamdulillah hasilnya sudah bisa beli sepeda motor yang dimodifikasi untuk aktivitas sehari-hari," jelasnya.

Anam lahir di Banyuwangi, 1 Maret 2001. Sejak lahir, kedua kakinya tidak bisa berfungsi normal.

Saat kelas 1 SD, Anam yang tinggal di Jalan Ikan Gurame Kelurahan Karangrejo Banyuwangi, mulai menggunakan kursi roda untuk aktivitas sehari-hari termasuk saat sekolah di SDN 3 Karangrejo Banyuwangi.

Selama menjadi atlet, Anam mengaku rutin berlatih fisik. Salah satunya angkat beban seberat 80 kg dan berlatih balap kursi roda di lapangan dekat sekolahnya.

"Padahal berat saya cuma 35 kg tapi saya kuat angkat beban dua kali berat tubuh saya. Kekuatan balap kursi roda ada di tangan," jelasnya.

Baca juga: Ini Motif 2 Gadis yang Lakukan Pelecehan Seksual Terhadap Pria Difabel

 

Selain itu, dia harus berlatih keseimbangan. Karena jika tidak terbiasa, saat start akan ada hentakan yang membuat dia dan kursi rodanya terjatuh.

"Dulu awalnya sering jatuh karena hentakan awal. Sekarang sudah terbiasa," jelasnya.

Anam menjelaskan, saat lomba balap kursi roda, pihak penyelenggara menyediakan kursi roda yang akan digunakan.

Saat bertanding, dia hanya tinggal seting ulang kursi roda agar sesuai dengan kondisi tubuhnya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com