Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPPTKG Ambil Contoh Abu Letusan Gunung Merapi di 2 Lokasi

Kompas.com - 02/06/2018, 15:06 WIB
Wijaya Kusuma,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mengambil contoh abu letusan Gunung Merapi pada Jumat (01/06/2018) kemarin.

Sample abu ini diambil dari dua lokasi yakni di kawasan Pos Pengamatan Gunung Merapi Jrakah dan Babadan.

"Kemarin kami sudah mengambil contoh abu," ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Hanik Humaida, Sabtu (02/06/2018).

Contoh abu diambil dari dua lokasi berbeda. Lokasi pertama di kawasan Pos Pengamatan Gunung Merapi di Jrakah, Boyolali, Jawa Tengah dan lokasi Kedua di Pos Pengamatan Babadan, Magelang, Jawa Tengah.

"Sampai saat ini sample abu masih di teliti dan dianalisis di laboratorium," ucapnya.

Sample abu letusan gunung Merapi ini dianalisis untuk mengetahui kandungannya. Sekaligus untuk mengetahui apakah materialnya masih sama dengan letusan sebelumnya atau berbeda.

"Kita lihat kandunganya, masih sama dengan sebelumnya atau berbeda," tegasnya.

Hanik memastikan, tidak ada awan panas atau "wedus gembel" saat terjadi letusan Gunung Merapi pada Jumat (01/06/2018) pukul 08.20 Wib kemarin.

"Kami sampaikan bahwa letusan kemarin tidak ada awan panas. Sampai saat ini status masih Waspada dan rekomendasi Kami radius 3 km steril dari segala aktivitas," tandasnya.

Seperti diketahui pada Jumat 1 Juni 2018 kemarin, Gunung Merapi meletus sebanyak tiga kali. Pertama kali Gunung Merapi meletus pada pukul 08.20 Wib dengan durasi 2 menit, tinggi kolom 6.000 meter.

Letusan kedua terjadi pukul 20.24 Wib dengan durasi 1,5 menit, Tinggi Kolom mencapai 2.500 Meter dari puncak. Tak berselang lama, pada pukul 21.00 WIB kembali meletus selama 56 detik. Tinggi Kolom tegak 1.000 meter dari puncak Gunung Merapi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com