Kreatif dan Inovatif, Surabaya Raih Lee Kuan Yew World City Prize 2018

SURABAYA, KOMPAS.com - Di bawah kepemimpinan Tri Rismaharini, Kota Surabaya kembali meraih penghargaan kelas dunia.

Tahun ini, Lee Kuan Yew World City Prize 2018 berhasil disabet kota yang dijuluki Kota Pahlawan tersebut.

Kota Surabaya meraih predikat "Special Mention" di ajang penilaian tersebut.

Selain Surabaya, predikat yang sama juga diraih Kota Hamburg (Jerman), Kazan (Rusia), dan Tokyo (Jepang).

Baca juga: Bahas Kota Layak Anak, Risma Undang Diskusi Wali Kota se-Asia Pasifik

"Penghargaan itu diterima Wali Kota Surabaya di Singapura, Sabtu kemarin," kata Kabag Humas Pemkot Surabaya Muhammad Fikser, di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (18/3/2018).

Atas penghargaan ini, Risma menyampaikan terima kasih kepada seluruh lapisan warga Surabaya.

Ia merasa bangga karena warga ikut serta membangun Surabaya. 

Baca juga: Merasa Tanahnya Dicaplok Pengembang, Nenek Kumala Datangi Kantor Risma

"Itulah kelebihan Surabaya yang tidak dimiliki kota lain dan itu yang membuat saya percaya diri," ujar Risma. 

Dalam penilaian Lee Kuan Yew World City Prize 2018, Kota Surabaya dinilai sebagai kota yang kreatif, inovatif, dan berkelanjutan.

Lee Kuan Yew World City Prize 2018 adalah penghargaan internasional yang diberikan Urban Redevelopment Authority (URA) dan Centre for Liveable Cities (CLC).

Baca juga: Rehat Kampanye, Risma Ajak Puti Soekarno Mlaku Mlaku Nang Tunjungan

Penghargaan tersebut untuk memberikan penghormatan kepada kota-kota yang mampu menciptakan perkotaan yang layak huni, bersemangat, dan berkelanjutan.

Penghargaan utama Lee Kuan Yew World City Prize 2018 diraih kota Seoul, Korea Selatan.

Kota-kota di dunia yang pernah mendapatkan penghargaan serupa antara lain, kota Medellin (Kolombia) pada 2016, Suzhou (China) pada 2014, New York (Amerika Serikat) pada 2012, dan kota Bilbao (Spanyol) pada 2010.