SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini kerja bareng Unicef, mengundang 20 wali kota se-Asia Pasifik untuk berdiskusi merumuskan konsep kota layak anak pada 6-8 Mei mendatang di Surabaya.
Melalui forum diskusi tersebut, para wali kota diharapkan bisa saling mengisi dan menimba pengalaman untuk merumuskan parameter kota layak anak, yang responsif terhadap kebutuhan dan tumbuh kembang anak.
"Diskusi tersebut adalah ide Bu Risma yang secara kebetulan sesuai dengan program jangka panjang Unicef dalam hal membangun generasi muda yang berkualitas," kata Arie Rukmantara, Kepala Perwakilan Unicef untuk pulau Jawa, di Pemkot Surabaya, Selasa (13/3/2018).
Setidaknya ada 4 tema yang akan dibahas dalam diskusi tersebut. Antara lain, kebijakan dan intervensi politik anggaran untuk pembangunan daerah yang berorientasi pada kebutuhan anak, strategi pembangunan yang responsif terhadap kebutuhan dan tumbuh kembang anak.
(Baca juga : Ketua P2TP2A Jabar: Kota Layak Anak Tidak Hanya Pencanangan, tapi Harus Selesaikan Masalah )
"Praktisi dan pakar anak juga dihadirkan sebagai teman diskusi agar lebih berkembang," jelasnya.
Hingga hari ini, sudah 11 wali kota dari berbagai negara yang mengkonfirmasi akan hadir, di antaranya wali kota dari Filipina, Thailand, Malaysia, dan Myanmar.
"Diskusi memang dibatasi maksimal diikuti oleh 20 kepala daerah agar yang dibahas bersifat teknis dan detil," ucapnya.
Unicef sendiri memiliki parameter untuk menyebut kota layak anak. Namun melalui diskusi tersebut diharapkan parameter bisa lebih berkembang menyesuaikan kondisi geopolitik yang sedang berkembang di masing-masing daerah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.