Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gas Rawa Melimpah Ruah, Sudah 2 Bulan Warga Tak Lagi Beli Gas Melon

Kompas.com - 15/11/2017, 08:43 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho

Penulis

Dari tiga titik lokasi pengeboran, air yang mengandung gas rawa itu dialirkan melalui pipa atau pipanisasi menuju separator. Separator adalah tabung bertekanan dan bertemperatur tertentu yang berfungsi untuk memisahkan air dan gas.

"Air kami buang dan gas kami alirkan melalui pipa ke kompor warga. Di selang pada kompor kami beri stop kran dan regulator untuk mengatur kestabilan gas. Kami jamin peralatan mini yang kami buat ini aman dan nyaman. Ini percontohan pertama di Indonesia yang mengalirkan gas rawa ke kompor warga. Gas rawa sama fungsinya dengan gas alam lain. Gas ini digunakan untuk bahan bakar industri, kendaraan bermotor, kebutuhan memasak rumah tangga, hotel, restoran dan sebagainya," tutur Handoko yang juga dosen di Jurusan Teknik Geologi dan Pertambangan Institut Teknologi Adhitama Surabaya (ITATS).

"Gas rawa di Desa Rajek bisa saja dialirkan ke seluruh rumah warga maupun digunakan untuk kepentingan pemberdayaan masyarakat yang lain. Gas rawa Desa Rajek jika terus dipakai diprediksi bisa sampai seratus tahun baru habis," tutur pria yang juga menjadi Ketua Pokja Penanganan Lumpur Sidoarjo atau Lapindo ini.

 

Dua bulan tanpa gas melon

Kepala Desa Rajek Moh Dhori menuturkan, sebagai praktik uji coba atau percontohan, gas rawa diminta dialirkan ke 21 keluarga kurang mampu di desanya. Alhasil, lebih dari dua bulan ini warga merasakan dampak positifnya.

"Efisien dan luar biasa saya bilang. Seperti memakai tabung gas melon. Kompor menyala api biru dan tiada henti. Hebat. Dua bulan ini uji coba berhasil. Rencana ke depan akan kami diskusikan dengan seluruh warga. Kemungkinan besar akan dialirkan ke seluruh warga," tutur Dhori.

Indah Pujiyati (45), warga Desa Rajek, mengaku senang karena rumahnya menjadi sasaran untuk teraliri gas rawa. Setidaknya, kini dia tak lagi dipusingkan untuk menyisihkan uang guna membeli tabung gas melon. Indah bisa lebih berhemat dan menggunakan sisa uang untuk kebutuhan lain.

"Suami saya buruh tani. Penghasilan pas-pasan. Dalam sebulan saja kami butuh tiga tabung gas melon untuk memasak. Alhamdulilah penyaluran gas rawa ini sangat bermanfaat bagi kami. Uang bisa saya sisihkan untuk keperluan sekolah anak saya. Semoga saja ini terus berlanjut," pungkas ibu tiga anak ini.

 

 

Kompas TV Oknum PNS Oplos Gas Bersubsidi ke Tabung Gas Non-Subsidi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com