Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Para Penyapu Jerat Harimau Sumatera di Belantara Hutan TNKS

Kompas.com - 08/10/2017, 18:02 WIB
Firmansyah

Penulis

Menyelamatkan harimau sumatera dilakukan Balai TNKS dan LSM Lingkar Institute cukup unik. Selain menggelar patroli rutin, Lingkar Institute juga melakukan pendekatan terhadap para pemuka agama.

"Kami melakukan kerjasama juga dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendorong agar para pemuka agama memberikan ceramah di masjid tentang larangan menjual dan berburu harimau ini berdasarkan fatwa MUI Nomor 4 Tahun 2012 tentang fatwa haram berburu satwa langka yang dilindungi, termasuk harimau sumatera," kata salah satu staff Lingkar Institute, Fahmi Arisandi.

Usaha patroli dan penguatan fatwa MUI, kata Fahmi Arisandi, mendapatkan dukungan banyak pihak termasuk kelompok pencinta harimau di Inggris dan Australia, di antaranya Perkumpulan Kebun Binatang di London, Inggris, Century 21 Tiger di Inggris, dan Kebun Binatang Auckland, serta Flora Fauna Internasional (FFI).

Dalam catatan Lingkar Institute, laju perburuan dan perdagangan harimau sumatera di Bengkulu cukup tinggi. Setidaknya dalam 10 tahun terakhir 20 persen populasi harimau sumatera berkurang akibat perburuan dan perdagangan.

Perdagangan harimau sumatera menurut Lingkar Institute terjadi di sekitar wilayah TNKS yang menghubungkan antara Bengkulu, Jambi, dan Sumatera Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com