Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KLHK Resmikan Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera di Dharmasraya

Kompas.com - 30/07/2017, 00:49 WIB

DHARMASRAYA, KOMPAS.com - Memperingati Hari Harimau Global yang jatuh pada tanggal 29 Juli setiap tahunnya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, meresmikan Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera di Dharmasraya (PRHSD), Sabtu (29/7/2017).

Peresmian PRHSD ini ditandai dengan pelepasan harimau Sumatera oleh Menteri Siti. Demikian siaran pers yang diterima Kompas.com dari Kementerian LHK, Sabtu (29/7/2017).

Menurut Menteri Siti, PRHSD merupakan Pusat Rehabilitasi pertama hasil gagasan pihak swasta. PRHSD ini berlokasi di PT Tidar Kerinci Agung (PT TKA) di Dharmasraya, Sumatera Barat dengan total area rehabilitasi seluas 10 hektar. 

"Ini yang pertama kali saya meresmikan pusat rehabilitasi yang digagas oleh swasta.", ujar Menteri Siti dalam pidatonya.

Menurut Siti, inisiatif swasta ini merupakan wujud penerapan Undang-undang No 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (KSDAHE) yang merupakan tanggung jawab dan kewajiban pemerintah serta masyarakat.

Penggagas sekaligus pendiri PRHSD, Hasyim Djoyohadikusumo, menjelaskan tujuan PRHSD adalah untuk memberikan sumbangsih berbagai upaya konservasi dengan tetap memperhatikan hak harimau Sumatera untuk kembali hidup di alamnya dengan baik.

"Tujuannya adalah untuk melestarikan harimau Sumatera, dan langkah selanjutnya adalah menambah jumlah harimau yang ada," jelas Hasyim.

PRHSD terdiri dari kandang rehabilitasi yang dibangun mirip dengan habitat asli harimau Sumatera di lahan dengan total luas 10 hektar.

Pada tahap awal dibangun, dua kandang rehabilitasi dengan ukuran masing-masing 50 meter x 50 meter dilengkapi dengan satu kandang jepit berukuran 1,5 meter x 3 meter dan dua kandang perawatan berukuran 9 meter x 6 meter.

Memperingati Hari Harimau Global yang jatuh pada tanggal 29 Juli setiap tahunnya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya meresmikan Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera di Dharmasraya (PRHSD) Sabtu 29 Juli 2017. PRHSD ini berlokasi di PT. Tidar Kerinci Agung (PT. TKA) di Dharmasraya, Sumatera Barat dengan total area rehabilitasi seluas 10 hektar.Dok Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Memperingati Hari Harimau Global yang jatuh pada tanggal 29 Juli setiap tahunnya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya meresmikan Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera di Dharmasraya (PRHSD) Sabtu 29 Juli 2017. PRHSD ini berlokasi di PT. Tidar Kerinci Agung (PT. TKA) di Dharmasraya, Sumatera Barat dengan total area rehabilitasi seluas 10 hektar.
Pembangunan pada tahap selanjutnya direncanakan dalam luasan kandang rehabilitasi yang lebih besar lagi, dengan ukuran kurang lebih masing-masing seluas 1 hektar.

Peresmian PRHSD ditandai dengan pelepasan seekor harimau Sumatera betina bernama Leony berusia 8 tahun dari kandang perawatan berukuran 54 meter persegi ke dalam kandang rehabilitasi berukuran 2.500 meter persegi.

Leony merupakan hasil sitaan dari kepemilikan ilegal dan dititipkan untuk dirawat di pusat transit satwa Animal Sanctuary Trust Indonesia (ASTI), di Gadog, Jawa Barat sejak Februari 2010. Dengan adanya PRHSD, Leony akan mendapatkan kesempatan untuk kembali ke alam liar melalui program rehabilitasi.

Selain PRHSD, diharapkan juga dapat dibangun Suaka Alam di berbagai daerah, khususnya di Sumatera Barat. Sebagai bagian dari kegiatan konservasi yang penting, Suaka Alam bertujuan untuk melindungi flora dan fauna.

Menteri Siti pun menyambut baik rencana ini. "Saya menyambut baik untuk kita mengembangkan Suaka Alam di Sumatera Barat," jelas Menteri Siti.

Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) merupakan satwa dilindungi yang populasinya di alam terancam punah. Pemerintah telah menetapkan harimau Sumatera termasuk jenis yang perlu ditingkatkan populasinya.

Acara peresmian PRHSD ini juga bertepatan dengan rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang ditetapkan oleh United Nations Environment Programme (UNEP), Badan Khusus PBB mengenai Program Lingkungan.

Tema tahun 2017 adalah “Connecting People with Nature" kemudian diterjemahkan menjadi "Menyatu dengan Alam”, dengan tujuan untuk membangkitkan masyarakat dalam meningkatkan kesadaran global dalam menyelamatkan alam, flora, dan fauna.

"Mari kita lestarikan alam kita, mari kita lestarikan satwa-satwa kita.", ajak menteri Siti. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com