Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajaran dari Pantai, Sampah Plastik Bisa Jadi "Batu Bata"

Kompas.com - 06/08/2017, 14:16 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Nelayan di wilayah Pantai Cemara Banyuwangi belajar membuat ecobrick dari botol air mineral dan sampah plastik Minggu (6/8/2017). Ecobrick adalah penanganan sampah plastik dengan mengunci sampah plastik di dalam botol.

Putri Agustin, Koordinator Seasolder Banyuwangi, pemateri ecobrick, mengatakan, ecobrick bisa menjadi solusi penanganan sampah khususnya di lingkungan pantai.

Menurut dia, cara membuat ecobrick sangat mudah yaitu sampah plastik yang berasal dari kemasan makanan dan minuman dipotong kecil dan dimasukkan ke dalam botol lalu dipadatkan.

Botol-botol yang telah berisi sampah tersebut nanti bisa dirangkai menjadi tempat duduk atau pagar.

"Ecobrick bisa berfungsi sebagai pengganti batu bata dan ini menjadi solusi sampah yang selalu menjadi masalah di sekitar tempat wisata pantai," ujar Putri kepada Kompas.com Minggu (6/8/2017).

(Baca juga; Menteri Susi: Jangan Buang Sampah Plastik di Laut, Jangan Pakai Bom Ikan)

Dia mengatakan, sampah plastik yang ada di sekitar pantai bukan hanya dihasilkan oleh pengunjung yang datang tetapi juga dari sampah kiriman yang bermuara di pantai. Untuk sampah plastik yang digunakan, lanjut Putri, tidak harus sampah plastik baru tapi juga bisa plastik yang lama.

"Plastik tidak bisa terurai jadi kita manfaatkan sebagai ecobrick karena selama ini biasanya sampah plastik ya dibakar padahal kan jika dibakar tidak ramah untuk lingkungan," ungkapnya.

Untuk satu botol air mineral ukuran 600 ml jika sudah diisi sampah plastik harus memiliki berat 200 gram sedangkan untuk botol air mineral 1,5 liter yang terisi sampah plastik memiliki berat 600 gram.

"Jika beratnya sudah sesuai yaitu 200 gram untuk botol 600 ml dan berat 600 gram untuk botol 1,5 liter maka ecobrick sudah siap digunakan," katanya.

Sementara itu, Muhyi, Ketua Pokdarwis Pantai Cemara, kepada Kompas.com menjelaskan, saat ini ada 23 warung yang dikelola oleh masyarakat pesisir di wilayah Pantai Cemara. Selama ini, sampah yang dihasilkan warung hanya dibuang atau dibakar.

"Ke depannya nanti kami akan buat ecobrick dari sampah yang dihasilkan warung di sekitar sini setiap Jumat bersamaan dengan acara bersih-bersih pantai oleh nelayan pantai Cemara. Jika sudah banyak Ecobricknya akan kita buat untuk meja-meja warung lesehan," pungkasnya.

Pantai Cemara adalah salah satu destinasi wisata pantai yang menjadi hutan kota di wilayah Kota Banyuwangi.

 

Kompas TV Sampah Plastik dan Peranan Sektor Swasta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com