Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Puntung Rokok, 2 Hektar Lahan di Gunung Nepen Ludes Terbakar

Kompas.com - 05/08/2017, 12:17 WIB
Muhlis Al Alawi

Penulis

PONOROGO, KOMPAS.com - Hutan Gunung Nepen yang berada di Desa Nglewan, Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo dilaporkan terbakar sejak Jumat (4/8/2017) sore. Diduga kebakaran yang melanda dua hektar hutan itu karena puntung rokok yang dibuang sembarangan.

"Diduga kebakaran hutan itu karena dipicu orang membuang puntung rokok sembarangan," kata Kasubag Humas Polres Ponorogo, AKP Sudarmanto, Sabtu ( 5/8/2017).

Ia mengatakan, bencana kebakaran hutan diketahui salah seorang warga yang melihat api dan kepulan asap dari puncak Gunung Nepen, Jumat (4/8 2017) sekitar pukul 15.00 WIB. Mengetahui api makin membesar warga langsung melaporkan kepada perangkat desa Nglewan.

"Untuk memadamkan api, perangkat desa Nglewan menghubungi Kades Bedingin karena Letak Gunung Nepen berbatasan dengan Dukuh Kambangrejo Desa Bedingin, Kecamatan Sambit," kata Sudarmanto.

Baca juga: Gunung Walat di Sukabumi Sempat Terbakar Malam Ini

Tak hanya itu sebut dia, pemadaman api bersama dengan aparat Polsek Sambit dan Koramil Sambit dengan alat seadanya. Akibat kebakaran itu, dua hektar lahan di hutan dilaporkan ludes terbakar.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ponorogo, Setyo Budiono yang dihubungi terpisah menyatakan kobaran api cepat melalap hutan karena faktor angin kencang. Pasalnya dalam dua minggu terakhir, angin kencang sering melanda wilayah itu saat sore hari.

Kendati demikian, api berhasil dipadamkan warga bersama tim gabungan dengan metode manual. Usai pemadaman, dilaporkan tidak korban jiwa dan luka akibat kebakaran hutan tersebut. 

Kompas TV Indonesia Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Bag 1)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com