Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lingkungan Tercemar Limbah, Guru dan Siswa Pakai Masker ke Sekolah

Kompas.com - 23/07/2017, 12:06 WIB
Junaedi

Penulis

MAJENE, KOMPAS.com - Permukiman dan sarana publik yang tercemar limbah pabrik pengolahan sawit membuat warga, guru dan siswa SD Inpres di Desa Kalola, Kecamatan Bambalamotu, Mamuju Utara, Sulawesi Barat, terpaksa harus menggunakan masker saat ke sekolah.

Mereka tak tahan dengan aroma bau busuk dari limbah sawit yang menyeruak saat belajar dan bermain di sekolah.

Baca juga: Dua Warga Korban Limbah Cair Kali Lamong Baru Siuman dari Pingsan

Sejumlah siswa yang tak punya masker memilih menggunakan baju atau sapu tangan sebagai masker petutup hidung dan mulut.

Limba pabrik yang dibuang secara serampangan di selokan hingga ke permukiman sudah berulang kali diprotes warga, namun tidak dipedulikan pihak perusahan, PT TIP.

Harul Fikri, salah satu siswa SD Inpres Kalola mengaku tak bisa berkonsentrasi saat belajar. Apalagi, saat angin kencang, aroma bau busuk kian menusuk hidung.

“Kita tidak bisa belajar dengan baik. Busuk sekali Pak biar tutup hidung dan mulut,” tutur Haerul Fikri, Minggu (23/7/2017).

Nikmat Sukma, salah satu guru mengatakan, pihaknya sudah beberapa kali mendesak pihak-pihak terkait agar meminta perusahan bertanggung jawab atas pencemaran lingkungan yang mengganggu kenyaman dan kesehatan warga.

“Ini sangat mengganggu saat belajar maupun saat siswa bermain. Meski guru dan siswa pakai masker atau penutup mulut, tetap juga bau,” keluh Nikmat.

Baca juga: Pembuang Limbah Beracun ke Kali Lamong Diupah Rp 3 Juta

Sementara itu, Kompas.com kesulitan untuk meminta konfirmasi terkait pencemaran ini kepada manajemen PT TIP.

Pemerintah setempat sudah mengetahui keluhan warga ini, namun hingga kini mereka belum memberikan respons atau tindakan nyata.

Kompas TV Warga rusunawa Romokalisari, Surabaya, mengeluhkan masalah kesehatan, pasca-pembuangan limbah oleh sejumlah oknum yang tidak bertanggung jawab.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com