Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Berita Populer Nusantara: Cara Cerdik KPK Masuk Rumah Gubernur Bengkulu hingga Nama WA Korban Tewas "Calon Mayat"

Kompas.com - 22/06/2017, 08:15 WIB


3. Cara Cerdik KPK Saat Dilarang Masuk Rumah Pribadi Ridwan Mukti

Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK terhadap istri Gubernur Bengkul Ridwan Mukti, Lily Madari, mengejutkan banyak pihak.

Terlebih selama ini Ridwan keras dan sangat anti korupsi jika ditilik dari beberapa pidato yang ia sampaikan.

Kisah tertangkapnya Lily berawal dari sebuah rumah pribadi Ridwan di Kelurahan Sidomulyo, Kota Bengkulu. Dari rumah mewah itulah OTT berlangsung.

Sekitar pukul 09.30 WIB, petugas KPK mendapatkan informasi bahwa Direktur PT Statika Mitra Sarana (SMS) Jhony Wijaya memberikan sejumlah uang pada Rico Dian Sari untuk diantarkan ke rumah pribadi Ridwan Mukti.

Setelah menyerahkan uang yang diduga suap untuk proyek, selanjutnya Rico keluar dari rumah pribadi Ridwan Mukti. Sementara Ridwan Mukti meluncur ke kantor Gubernur Pemprov Bengkulu.

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Istri Gubernur Bengkulu Diduga Terima Suap Rp 1 Miliar


4. Ridwan Mukti, Mantan Bupati Musi Rawas yang Curi Hati Rakyat Bengkulu

Gubernur Bengkulu, Ridwan Mukti dan istri, Lily Madari, diciduk petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pada Selasa (20/6/2017), terkait suap proyek. Bersama keduanya, KPK juga menahan dua kontraktor lokal dan satu ajudan.

Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK berlangsung cepat, senyap, lalu mengejutkan publik. Masyarakat Bengkulu terkejut akan kejadian itu.

Bahkan, mantan Kapolda Jawa Barat Irjen (Purn) Sudirman Ail yang merupakan putra daerah Bengkulu mengaku dirinya serasa disambar petir akan kejadian itu.

"Mendengar kabar itu, saya seperti tersambar petir, tak percaya," katanya dalam sebuah acara buka bersama di Bengkulu.

Ridwan Mukti merupakan politisi yang cukup moncer dalam karier dan mencuri hati rakyat Bengkulu. Sebelum menjabat Gubernur Bengkulu, ia merupakan bupati dua periode di Kabupaten Musirawas, Provinsi Sumatera Selatan.

Dalam rekam jejaknya menjadi Bupati Musirawas, ia banyak melakukan perubahan terutama terkait kemiskinan dan perbaikan infrastruktur dasar masyarakat.

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: OTT Gubernur Bengkulu dan Istri, KPK Sita Uang dalam Kardus


5. Dikritik Anak Buah di Facebook gara-gara Minuman, Kepala Satpol PP Marah-marah

KOMPAS.com/Mansur Suasana Kepala Satpol PP dan Damkar Poso marah-marah kepada anak buahnya di halaman Kantor Bupati Poso, Rabu (21/6/2017).
Sri Ayu Utami, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja ( Satpol PP) dan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Poso, marah-marah gara-gara posting-an salah satu anggotanya di media sosial Facebook.

Sri marah-marah di depan puluhan anak buahnya yang sudah dikumpulkan di halaman kantor Bupati Poso, Rabu (21/6/2017) siang.

Dia mengamuk setelah seorang anggota Satpol PP berinisial IT mengunggah status di media sosial yang dinilai telah mencemarkan nama baiknya dan Pemerintah Kabupaten Poso.

Status tersebut memuat kekecewaan IT karena menilai ada pembagian minuman botol yang dinilai tidak adil. Pegawai honorer mendapatkan 4 minuman botol ukuran 1 liter sementara PNS hanya mendapatkan 3 botol saja. IT juga menulis beberapa kritikan kepada Kepala Satpol PP.

Menurut dia, seorang PNS tidak layak meributkan soal jatah minuman dibandingkan dengan pegawai honorer yang tidak memiliki gaji tetap.

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Listrik Padam Saat Buka Puasa, Warga Mengamuk dan Rusak Kantor PLN

 

 

 

Kompas TV Orang Miskin Dilarang Sakit? (Bag 2)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com