Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepenggal Kisah TKI dari Balik Shelter di Kuching (Bagian 1)

Kompas.com - 18/04/2016, 09:50 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

Tak hanya bekerja tanpa mendapatkan imbalan, sejak merantau, Ina sekali pun tak pernah saling berkabar dengan keluarganya di kampung. Bahkan, hingga pelariannya saat ini pun, kabar keluarganya tak pernah diketahuinya.

Dua alasan itulah yang semakin membulatkan tekadnya untuk kabur.   “Ya kangen sama keluarga, dari berangkat sampai sekarang belum pernah dengar kabar,” ucap dia. 

Puncaknya, Ina kemudian diam-diam pergi meninggalkan rumah majikannya, menuju kantor Konsulat di Kuching. Pelarian tersebut direncanakannya hanya dalam waktu tiga hari, dan dilakukan di saat suasana rumah sedang sepi.

Sebulan terakhir, Ina pun menjadi penghuni shelter, sembari menanti tuntutan pembayaran gaji nya diurus pihak konsulat.  

Perasaan marah dan kesal ditumpahkan Ina saat bercerita. Sesekali dia menyeka air mata yang berlinang dipipinya. Suaranya pun terkadang terasa berat. Dalam benaknya saat ini, Ina hanya berpikir ingin segera pulang ke Indonesia.  

“Sekarang saya tidak penting mau dibayarkan berapa gaji saya, yang penting dibayar. Pokoknya saya ingin segera pulang dan berkumpul dengan keluarga,” kata Ina mengakhiri ceritanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com