Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Migrant Care: Ada Perekrutan Anak Sekolah Jadi TKI di Banyuwangi

Kompas.com - 16/04/2016, 09:10 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Perekrutan anak sekolah tingkat SMK sebagai tenaga kerja Indonesia, terjadi di Banyuwangi.

Menurut Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah, pihak swasta yang merekrut anak sekolah tersebut berkedok bursa kerja khusus dan bekerjasama dengan pihak sekolah.

"Ada salah satu dokumen yang kami dapatkan bahwa pihak swasta tersebut diperbolehkan untuk merekrut anak anak yang berusia di bawah 18 tahun dan jelas ini adalah bentuk traficking," kata Anis kepada Kompas.com, Jumat (15/4/2016).

(Baca juga: Penghargaan untuk TKI, Pengusaha Malaysia Didorong Rekrut Tenaga Kerja Legal)

Ia mengatakan, anak-anak yang diberangkatkan menjadi TKI itu rata-rata duduk  di kelas 3 SMK. Sebagian besar dari mereka belum mendapatkan ijazah.

Menurut Anis, anak anak tersebut bekerja di pabrik, hotel, atau menjadi anak buah kapal di Malaysia, Singapura, serta Taiwan.

"Sudah beberapa pekan ini kami melakukan pendampingan. Ada 7 anak yang akan diberangkatkan. Modus ini sudah berjalan cukup lama lebih dari 5 tahun dan perekrutannya sangat masif dikalangan pelajar," tutur dia.

Ia menambahkan, Migrant Care sudah melaporkan temuan tersbeut ke pemerintah Kabupaten Banyuwangi.

(Baca: 200 TKI Meninggal Dunia di Sarawak Setiap Tahunnya)

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Banyuwangi, Alam Sudrajad kepada Kompas.com mengaku akan menindaklanjuti temuan dari Migrant Care tersebut.

"Jika memang ditemukan pelanggaran kami akan menindak dan memberikan teguran ataupun sangsi terkait kegiatan tersebut. Kita lihat dulu pengembangannya," kata Alam. 

Kompas TV Mantan TKI Bangun Sekolah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com