Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasatpol PP Kesal karena Anggotanya Hanya Diberi Nasi Bungkus untuk Jaga TKI

Kompas.com - 08/04/2016, 07:04 WIB
Sukoco

Penulis

NUNUKAN, KOMPAS.com - Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Nunukan Roby Nahak Serang terlihat geram ketika dikonfirmasi terkait penarikan anggotanya, yang menjaga ratusan tenaga kerja Indonesia di penampungan sementara rusunawa dalam program Layanan Terpadu Sentra Poros Perbatasan.

Roby mengaku kasihan karena anggotanya hanya diberi nasi bungkus setiap kali bertugas.

"Kasihan, hanya nasi bungkus yang dikasih ke anggota. Untuk menjemput, hanya diberi BBM Rp 500.000. Di sini ada 4 mobil saya minta turun semua, manusiawi kita," kata Roby, Kamis (7/4/2016).

Roby juga mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam program poros perbatasan.

Menurut dia, keterlibatan aparat satpol PP dalam program tersebut semestinya dengan pertimbangan kemanusiaan.

"Saya tidak tahu itu program apa karena saya tidak pernah diundang rapat. Bahkan saat peresmian oleh menteri, kami juga tidak diundang," kata Roby.

Ia mengatakan bahwa penarikan anggota satpol PP dari tempat itu dilakukan karena ia menilai program tersebut tidak menyelesaikan permasalahan TKI ilegal di Kabupaten Nunukan.

"Pengalaman saya di Batam, TKI ilegal langsung dipulangkan, bukan ditampung 5 hari kemudian dilepas. Ini justru menimbulkan kerawanan sosial di Nunukan. Yang datang 200 yang dipulangkan cuma 5. Hampir semua kembali ke Malaysia melalui 'jalur tikus'," kata Roby.

Secara umum, Roby kecewa terhadap pelayanan di poros perbatasan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com