Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Berlalu, Wagub Jabar Tak Juga Lunasi Janji untuk Bayi Ginan

Kompas.com - 01/10/2014, 16:42 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Satu tahun silam, sebuah fenomena unik dalam dunia medis terjadi, di mana anak Aep Supriatna (36), penjual es cincau di Kampung Cikadu, Kecamatan Cipendeuy, Kabupaten Bandung Barat (KBB), terlahir dalam keadaan conjoint twin parasitic atau kembar siam parasit.

Salah satu bayi dilahirkan dengan kondisi tidak sempurna, menempel dan keluar melalui tenggorokan bayi yang sehat. Sedikit mengingat kembali ke belakang, bayi unik yang diberi nama Ginan Septian Nugraha ini sekarang sudah genap berusia satu tahun sejak dilahirkan dari rahim Yani Mulyani (34) pada tanggal (19/9/2013) lalu.

Bayi kembarannya yang lahir dengan tubuh tidak sempurna telah berhasil dipisahkan melalui operasi dadakan (Semicito) pada Rabu (25/9/2013) di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung.

Kondisi terakhir bayi Ginan, diakui Aep kepada Kompas.com di RSHS, sehat dan sudah bisa merangkak. Namun, mulut Ginan masih terus menganga lantaran belum bisa dilakukan operasi lanjutan untuk memperbaiki fungsi rahang.

Kondisi yang kurang baik justru terjadi pada keuangan Aep. Menurut dia, setelah hampir satu tahun tinggal di RSHS Bandung bersama Ginan dan istrinya, Yani, otomatis tidak ada penghasilan yang masuk sedikitpun. Kesulitan keuangan Aep diperparah dengan kondisi rumah yang rusak berat karena tak terurus.

Setelah berbulan-bulan ditinggal, atap rumah Aep yang mulai menua akhirnya ambruk, dan sebagian dinding rumahnya yang hanya terbuat dari kayu pun ikut jebol. Aep bingung dengan kondisi tersebut. Akhirnya, dengan sangat terpaksa, Aep pun menggunakan seluruh uang sumbangan untuk Ginan, termasuk sumbangan dari para pembaca Kompas.com.

Uang sumbangan tersebut dipakainya untuk memperbaiki rumah. Kesedihan Aep ternyata bukan karena tidak bisa berdagang lagi. Tetapi, dia sedih karena uang sumbangan yang sudah direncanakan akan dipakai untuk masa depan Ginan termasuk sekolah, sudah habis terpakai untuk memperbaiki rumah.

"Ya mau gimana lagi. Sekarang uangnya sisa satu jutaan Pak. Kasihan juga kalau nanti Ginan bisa pulang tapi rumahnya enggak bisa dipakai, mau tidur di mana nanti Ginan," sesal Aep.

Janji Wagub
Aep pun kembali mengingat janji yang pernah diucapkan oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar yang waktu itu sempat datang mengunjungi Ginan di RSHS. Pada waktu itu, Deddy berjanji akan memberikan modal usaha untuk Aep.

Dia pikir, hal tersebut adalah satu-satunya kesempatan agar bisa membiayai kehidupan anak ketiganya yang terlahir tidak sempurna itu di masa depan. "Ya, syukur kalau Pak wagub masih ingat sama janjinya. Tapi sampai sekarang sih belum. Habis saya bingung mau kerja apalagi," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com