Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luka Bekas Operasi Ginan Sudah Mengering

Kompas.com - 18/10/2013, 16:27 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Orangtua bayi Ginan Septian Nugraha, pasangan Aep Supriatna-Yani Mulyani, mengaku sangat senang melihat kondisi putra ketiganya itu mulai membaik. Menurut Aep, luka di rongga mulut bekas operasi pemisahan antara bayi Sehat dan bayi parasit sudah mulai mengering.

"Alhamdulillah sudah mengering. Darah di mulut juga sudah bersih," ucap Aep saat ditemui di ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU) RSHS Bandung, Jumat (18/10/2013).

Aep menambahkan, saat ini dia dan istrinya tinggal menunggu keputusan dari dokter untuk melakukan operasi rekonstruksi rahang putra ketiganya itu yang hingga saat ini masih dalam kondisi menganga pasca operasi pemisahan.

"Tinggal membetulkan rahangnya saja. Tapi belum ada ketentuan kapan operasinya. Kata dokter sabar saja, jangan diburu-buru," bebernya.

Sang ibu, Yani Mulyani sangat bahagia karena dia sudah bisa menggendong Ginan. Sebab lebih dari dua pekan terakhir pascaoperasi pemisahan bayi parasit Ginan dirawat di ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU) RSHS Bandung.

"Alhamdulillah Pak, kemarin sudah bisa diais (digendong)," kata Yani di ruang tunggu RSHS Bandung, Jumat (18/10/2013).

Diceritakan Yani saat pertama kali menggendong Ginan, Kamis (17/10/2013) sore kemarin, Ginan menangis cukup keras di dalam kotak inkubator. Meski sudah dibelai, tangisan Ginan tak kunjung berhenti. Yani pun kaget ketika perawat langsung mempersilakan Yani untuk menggendong putra ketiganya itu.

Dengan agak gemetar Yani langsung menggendong Ginan dalam pelukannya. Mukjizat terjadi, tangisan Ginan hilang dalam hangatnya pelukan sang ibu. "Pas digendong langsung bobo (tidur) Ginannya. Alhamdulillah saya sudah tenang sekarang," ucap Yani terurai senyum.

Yani pun mengaku ingin setiap hari menggendong anaknya itu. "Sekarang saya setiap hari di rumah sakit biar bisa gendong Ginan," tuturnya.

Ginan Septian Nugraha terlahir dengan kondisi kembar siam parasit. Saudara kembarnya yang memiliki bentuk tidak sempurna menempel dan keluar dari mulut bayi yang sehat.

Dokter menyebut bayi parasit tersebut sebagai tumor epignathus teratoma. Setelah dilakukan operasi pemisahan, mulut Ginan tidak bisa menutup lantaran rahang bawahnya terbiasa menahan beban kembarannya yang bersifat parasit itu. Sendi rahang Ginan tidak berada pada tempatnya.

------------
Informasi penyaluran bantuan untuk Keluarga Ginan Septian Nugraha dapat menghubungi e-mail: redaksikcm@kompas.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com