Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Napi Mengamuk dan Bakar Gudang Beras Lapas

Kompas.com - 18/11/2013, 18:27 WIB

PALU, KOMPAS.com - Satu unit gudang beras milik Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II B Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, Senin (18/11/2013), dibakar oleh seorang narapidana yang mengamuk.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Tengah, Dwi Prasetyo, yang dihubungi wartawan menyebutkan seorang tahanan itu mengamuk karena ketatnya penjagaan dan perizinan yang diberlakukan kepadanya.

Narapidana itu sebelumnya sempat kabur namun ditangkap kembali oleh petugas. Sejak saat itu, narapidana yang mendapat vonis delapan tahun penjara itu mendapat penjagaan khusus dan segala perizinannya diperketat.

"Kemungkinan dia merasa kesal sehingga membakar gudang beras yang bersebelahan dengan Lapas," kata Dwi Prasetyo.

Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Tengah sendiri akan menyelidiki kasus tersebut, serta memeriksa kerusakan gedung yang terbakar.

Insiden kebakaran itu tidak menyebabkan korban jiwa atau luka-luka, namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Selain gudang beras yang terbakar, koperasi dan ruang makan milik Lapas Luwuk juga ikut tersambar api.

Kebakaran itu sendiri terjadi sekitar pukul 10.30 Wita, dan si jago merah dapat dijinakkan pemadam kebakaran sekitar dua dua jam.

Saat ini petugas keamanan dari kepolisian dan TNI masih bersiaga di Lapas Luwuk guna mengamankan situasi.

Jarak Kabupaten Banggai dari Palu, ibukota Sulawesi Tengah, mencapai 610 kilometar.

Sementara itu pada awal April 2011, Lapas Klas II A Petobo Kota Palu juga terbakar. Kebakaran itu dipicu narapidana yang mengamuk saat diamankan petugas.

Ratusan warga binaan tersebut mengamuk karena lambannya penanganan rekannya yang sakit jantung hingga akhirnya meninggal dunia.

Akibat kejadian itu, sejumlah petugas mengalami luka-luka dan beberapa narapidana ditembak kakinya karena diduga sebagai provokator yang menyebabkan kerusuhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com