Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Di Hari Baik Teror Malah Lukai Perasaan Kita, Hukum Harus Ditegakkan"

Kompas.com - 26/06/2017, 11:38 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Penyerangan markas Polisi Daerah Sumatera Utara, Minggu (25/6/2017) sekitar pukul 03.00 WIB, oleh dua pelaku yang diduga anggota kelompok paham radikal dikecam anggota DPR RI asal Sumatera Utara.

Anggota Fraksi PPP dari komisi IV DPR RI Fadly Nurzal menilai, perbuatan pelaku tidak dibenarkan oleh ajaran agama mana pun.

"Aksi ini sangat biadab, tidak ada ajaran agama yang membenarkannya. Di hari baik usai menjalankan ibadah Ramadhan, seharusnya menjadi lebih baik, bukan malah begini. Teror dan penyerangan ini sangat melukai perasaan kita, saya minta pelaku dihukum sesuai hukum yang berlaku,” ucap Fadly saat dihubungi melalui telepon selulernya, Senin (26/7/2017).

Dia meminta seluruh masyarakat menutup rapat pikiran terhadap pandangan, konsep berpikir dan perilaku ajaran kekerasan.

Masyarakat, pejabat atau pun penegak hukum jangan melihat aksi ini sebagai aksi biasa yang nantinya akan berhenti sendiri.

“Kalau tidak kita yang menghentikan dan menangkal aksi radikalisme ini, maka teror akan terus terjadi. Kita semua harus berpikir jernih, khususnya kepada aparat penegak hukum dengan tidak memancing di air keruh, hukum harus ditegakkan dengan seadil-adilnya," kata anggota dewan dengan asal Sumut ini.

(Baca juga: Polisi Tetapkan 5 Tersangka Penyerangan Markas Polda Sumut)

Kecaman yang sama juga datang dari anggota DPR RI asal Sumut lainnya. Junimart Girsang dari Fraksi PDI Perjuangan mengatakan, aksi yang terjadi tepat di hari Idul Fitri saat semua umat Islam merayakan kemenangan memecah kedamaian Indonesia.

“Saya dan rekan-rekan di DPR RI Fraksi PDI Perjuangan sangat mengutuk serangan ini. Mereka menyerang kantor polisi, tempat yang banyak terdapat senjata, ini kan mengindikasikan polisi akan terus menjadi sasaran empuk kelompok paham radikal,” kata Junimart.

Dia menduga aksi penyerangan sudah terencana baik, pelaku melihat dan memilih hari penyerangan tepat di waktu polisi sedang sibuk-sibuknya melakukan pengamanan Idul Fitri dan dilakukan di jam-jam lengah karena semua sedang beristirahat.

“Ini sangat kejam,” katanya.

(Baca selengkapnya: Kronologi Penyerangan Markas Polda Sumut oleh 2 Terduga Teroris)

Junimart berharap, Kapolri segera melakukan koordinasi dengan fungsi kepolisian dan keamanan agar kejadian seperti ini dapat dicegah dan tak terulang kembali.

“Kami mendukung Polda Sumut untuk mengusut tuntas kasus ini dan mengungkap latar belakang serta motif pelaku dalam melakukan penyerangan,” ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, pos jaga pintu 3 atau pintu keluar Mapolda Sumut diserang dua pelaku yang diduga anggota kelompok radikal yang berafiliasi dengan ISIS pada Minggu (25/6/2017) dini hari.

Pelaku masuk dengan cara melompat pagar kemudian menyerang dua polisi yang sedang berjaga yaitu Aiptu M Sigalingging dan Brigadir E Ginting.

 

Kompas TV Kedua pelaku penyerangan polisi di Mapolda Sumatera Utara diyakini kuat terkait dengan jaringan ISIS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com