Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebun Binatang Bandung Ditutup, Pengunjung Gelar Tikar di Pintu Masuk

Kompas.com - 12/05/2016, 11:03 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) tengah melakukan nekropsi atau bedah bangkai gajah betina milik Kebun Binatang Bandung bernama Yani yang mati pada Rabu (11/2/2016) petang.

Selama proses bedah bangkai, Kebun Bintang Bandung ditutup untuk umum. Kondisi tersebut membuat sejumlah pengunjung terlantar. Ratusan pengunjung yang mayoritas siswa sekolah dasar dan taman kanak-kanak, terpaksa menunggu di luar gerbang pintu masuk.

Evi (33), salah seorang wisatawan asal Limbangan, Garut, mengaku kecewa lantaran tak bisa masuk. Padahal, dia bersama rombongan keluarganya telah melakukan perjalanan cukup jauh.

"Tadi saya lihat di berita ditutup sementara, tapi karena tanggung sudah di jalan ya diterusin saja," ucap Evi saat ditemui di pintu masuk Kebun Binatang Bandung, Jalan Taman Sari, Kota Bandung, Kamis (12/5/2016).

Dia mengaku akan menunggu hingga pihak pengelola memperbolehkan pengunjung untuk masuk.

"Ya nekat ditunggu saja. Kata sekuriti tadi sampai jam 12 siang," ujarnya.

(Baca juga: Bangkai Gajah Dibedah, Kebun Binatang Bandung Tutup Sementara)

Dari pantauan di lokasi, ratusan pengunjung memadati pintu masuk Kebun Binatang Bandung. Lantaran tak mengetahui adanya penutupan para pengunjung terpaksa menunggu. Beberapa wisatawan bahkan gelar tikar untuk sekedar berisitirahat.

Minimnya informasi membuat pengunjung kecewa. Pihak pengelola hanya menyantumkan pengumuman dalam selembar kertas yang bertuliskan 'Pengumuman, mohon maaf selama pemeriksaan otopsi berlangsung kebun binatang ditutup sementara'.

Udin (35), salah seorang juru parkir mengaku kewalahan mengatur kendaraan wisatawan yang terus bertambah. Sejak Kebun Binatang Bandung di buka pada pukul 07.30 WIB, sedikitnya ada 10 bis rombongan yang masuk.

"Saya pusing ini, ada beberapa bis yang menunggu, ada juga yang balik lagi memilih lokasi lain" ungkapnya.

Sementara itu, Kepala BBKSDA Jabar Sylvana Ritana mengatakan, proses bedah bangkai memakan waktu paling sebentar tiga jam. Penutupan dilakukan sebagai langkah antisipasi agar pengunjung tak tertular jika diagnosa Yani dinyatakan terkena virus.

"Dokter hewan meminta untuk disterilkan agar tidak terganggu karena mungkin supaya mereka bisa fokus. Saya selaku pembina dari LK meminta agar media pun tak diperbolehkan masuk. Takutnya ada potensi penularan jika memang diagnosanya ada virus," tuturnya.

(Baca juga: Ridwan Kamil Serukan Boikot Kebun Binatang Bandung)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com