Guru Tak Disiplin, Komite Tutup Sekolah

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Komite Sekolah SMA Negeri 1 Langkahan, di Desa Leubok Mane, Kecamatan Langkahan, Aceh Utara, Jumat (21/8/2015), menutup sekolah tersebut. Komite sekolah juga menyuruh pulang sekitar 200 lebih siswa sekolah itu. Alasannya, guru sekolah itu kerap bolos sehingga proses belajar mengajar (PBM) terganggu.

Komite sekolah juga menyita absensi guru dan berjanji akan membuka sekolah itu kembali setelah Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dispora) Aceh Utara menyelesaikan persoalan disiplin guru di sekolah pedalaman itu.

“Proses belajar mengajar tidak menentu, kadang masuk, kadang tidak. Guru tidak disiplin itu sudah tiga tahun lalu. Saya sudah laporkan ke Dispora dan Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Aceh Utara. Tapi, tidak ada tindakan pembenahan apa pun,” kata Ketua Komite SMAN1 Langkahan M Hasan Ismail, Jumat.

Dia menyampaikan, tindakan menutup sekolah terpaksa dilakukan karena banyaknya laporan yang masuk dari masyarakat dan wali murid. Mereka rata-rata mengeluh soal rendahnya kedisiplinan sebagian guru dalam menunaikan tugas mengajar sehingga banyak siswa sering berkeliaran di luar dan di dalam komplek sekolah saat jam belajar.

Pasca-ditutup, sejumlah guru yang hadir terlihat hanya duduk-duduk saja di dekat pintu gerbang dan pekarangan sekolah. Jumlah mereka tak sampai sepuluh orang dan rata-rata baru pulang sekitar pukul 11. 00 WIB.

Salah seorang guru, Hilmi Wilminar mengakui PBM di sekolah itu tak senormal sekolah lain. Dia menyatakan sebulan terakhir sudah mulai ada pembenahan ke arah lebih baik.

Pemegang nota dinas kepala sekolah, Ishak Budiman menyebutkan beberapa bulan lalu, PBM di sekolah itu memang kacau karena banyak guru bolos. Bahkan, ada guru yang melalaikan tugas mengajar lantaran sibuk main proyek atau jadi kontraktor. Tapi, belakangan ini, kata dia, situasi mulai berubah dan proses PBM juga sudah mulai membaik.