Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar di Lantai, Siswa Kerap Terkena Demam

Kompas.com - 04/11/2013, 17:18 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis


POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com
- Lantaran sekolah tak mampu menyediakan bangku dan meja belajar, puluhan siswa SMK Negeri I Tinambung, Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, terpaksa belajar di lantai tanpa alas. Akibatnya, mereka kerap mengeluh demam panas dan sakit pinggang karena harus belajar berjam-jam setiap hari dalam kondisi yang tidak nyaman dan tidak sehat.

Sejumlah siswa yang tidak tahan duduk di tembok, terpaksa memanfaatkan jaket dan tas sekolah mereka sebagai alas duduk sambil belajar. Duduk di lantai tanpa alas seperti ini sudah dua tahun lebih dialami 80 dari 930 siswa SMK Negeri 1, Tinambung, Polewali Mandar. Para siswa hanya bisa pasrah belajar dalam kondisi yang memperihatinkan karena tak ada jalan lain.

Akibat keseringan duduk di lantai tanpa alas, para siswa kerap terkan demam, influensa dan sakit punggung. Saat musim hujan kondisi tembok lebih dingin lagi. Selain itu mereka juga mengeluhkan kaki dan badan kerap pegal dan kesemutan lantaran duduk lantai terlalu lama.

“Belajarnya tidak nyaman, sering demam dan sakit punggung. Kaki kesemputan jika terlalu lama duduk sambil jongkok belajar,” kata Dedy, salah seorang siswa SMK Negeri 1 Tinambung kepada Kompas.com, Senin (4/11/2013) pagi. Dedi dan temannya menuntut pihak sekolah menyediakan meja dan kursi belajar yang layak.

Wakil Kepala SMK Negeri I Tinambung, Sagena Arif mengakui hingga kini pihak sekolah tak mampu menyedikan kursi dan meja untuk 80 siswanya. Alasannya, pihak sekolah belum memiliki dana cukup untuk membeli meubeler, dan pemerintah sendiri hingga kini belum mengucurkan dana bantuan untuk perlengkapan belajar tersebut.

“Kita hanya meminta para siswa bersabar karena sekolah belum bisa memberikan meubler, sambil berharap pemerintah bisa segera mengucurkan bantuan untuk membeli meja dan kursi belajar agar mereka bisa belajar dengan layak seperti teman mereka di kelas atau di sekolah lain,” harap Sagena Arif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com