PALEMBANG, KOMPAS.com- Sebanyak tiga Kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan ditetapkan sebagai daerah siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) lantaran saat ini telah memasuki musim kemarau.
Ketiga daerah tersebut meliputi Kabupaten Banyuasin, Ogan Komering Ilir (OKI) dan Musi Banyuasin (Muba). Penetapan itu mulai berlaku pada 13 Juni sampai 30 November 2024.
"Penetapan status ini sebagai upaya memitigasi untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan, mengingat tiga daerah tersebut merupakan kawasan rawan," kata Kepala Bidang Penanganan Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Sudirman, melalui sambungan telepon, Selasa (25/6/2024).
Baca juga: Kaltim Alami Karhutla Terluas dalam 4 Bulan Terakhir
Sudirman menjelaskan, terdapat 12 daerah yang rawan karhutla. Namun, baru tiga yang ditetapkan sebagai siaga darurat karena dinilai merupakan kawasan yang mudah terbakar.
Selain itu, untuk sembilan daerah Kabupaten lain menurut Sudirman masih dalam proses dan kemungkinan akan naik status menjadi siaga darurat karhutla.
Wilayah tersebut yakni Kabupaten Ogan Ilir, Muara Enim, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Timur dan OKU Selatan. Selanjutnya, Musi Rawas (Mura), Musi Rawas Utara (Muratara) serta Lahat.
"Untuk sembilan wilayah itu masih berproses, kami juga sudah meminta meminta bantuan delapan helikopter ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) agar stand by di sini," ujarnya.
Baca juga: Musim Kemarau, BPBD Ungkap Daerah Rawan Kekeringan dan Kebakaran Hutan di Yogyakarta
Menurut Sudirman, delapan helikopter yang diisulkan itu akan digunakan dalam penanganan karhutla di Sumsel. Rinciannya, dua sebagai helikopter patroli dan enam sebagai water bombing.
"Heli patroli digunakan untuk mengetahui titik-titik lahan yang terbakar. Sedangkan water bombing digunakan untuk pemadaman daerah yang sulit terjangkau akses kendaraan,"ungkapnya.
Berdasarkan data dari Kementerian KLHK, luasan lahan yang terbakar di Sumsel pada tahun 2023 sepanjang Januari hingga Desember mencapai 132.082,9 hektar.
Rinciannya, lahan mineral 74.975,5 hektar dan gambut 57.107,3 hektar.
Angka tersebut meningkat drastis dibandingkan tahun 2022. Dimana luasan lahan yang terbakar mencapai 3.723 hektar dengan rincian, lahan mineral 3.679,8 hektar dan gambut 43,2 hektar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.