SERANG, KOMPAS.com- Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar mengungkapkan penyebab belum adanya investor berminat mengelola kawasan Stadion Imternasional Banten.
Dikatakan Al Muktabar, stadion yang dibangun menghabiskan anggaran hampir Rp1 triliun terkendala akses jalan.
"Di antara pihak ketiga yang ingin KPBU (kerjasama pemerintah dengan badan usaha) kita lakukan itu (tawarkan) selalu evaluasinya soal transportasi (akses jalan)," kata Al Muktabar kepada wartawan di Pendopo Gubernur. Kamis (13/6/2024).
Baca juga: Biaya Pembangunannya Capai Rp 1 Triliun, Stadion Internasional Banten Kini Terbengkalai
Saat ini, kata Al Muktabar, Jalan Raya Serang Pandeglang yang menjadi akses utama menuju stadion masih sempit atau dua jalur.
Jika pun ada pertandingan akan terjadi kemacetan seperti saat peresmian Stadion pada 9 Mei 2022.
"Kita sedang komunikasi ke kementerian karena itu jalan nasional kita gak bisa banyak berbuat. Sempat mengusulkan (perlebar) mudah mudahan itu terwujud," ujar dia.
Jangka panjangnya, lanjut Al Muktabar, Pemprov Banten akan memperbaiki ruas jalan Baros-Petir yang baru dialihkan kewenangannya dari Kabupaten Serang.
"Kalau ada pertandingan besar dari palima ke Baros itu satu arah, kemudian dari Pandeglang mau ke arah serang itu lewat di depan pasar baros itu, masuk lewat petir itu sedang kita perluas itu jalan kabupaten yang telah kita ambil alih menjadi jalan provinsi," kata Al Muktabar.
Selain soal akses jalan, sejumlah investor yang melirik kawasan Sport Center Banten di Curug, Kota Serang juga masih mempertimbangkan nominal atau angka yang harus digelontorkan senilai Rp811 miliar.
"Mereka hitungannya belum masuk mungkin, makanya belum ada yang sangat serius untuk melakukan kerjasama dengan kita," kata Al Muktabar lagi.
Baca juga: Dikritik Pakai Bahasa Asing, BIS Berubah Nama Jadi Stadion Internasional Banten
Agar kondisi stadion terawat, Al Muktabar mengaku sudah menganggarkan dan memerintahkan PUPR Banten untuk menjaga kebersihan kawasan stadion.
"Harus kita pelihara coba cek sekarang sudah bersih," tandas dia.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten, Arlan Marzan menyebut ada tiga investor yang tertarik mengelola Stadion Internasional Banten.
Ketiganya PT Indonesia Infrastructure Finance, PT Adhi Commuter Properti, dan Ascott Group.
Dikatakan Arlan, ketiga bakal calon investor itu sampai saat ini belum tindak lanjutnya. Sebab, kata Arlan, saat itu masih hanya sebatas tertarik secara lisan bukan tertulis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.