NUNUKAN, KOMPAS.com – Bocah berusia 8 tahun di Nunukan, Kalimantan Utara, menjadi korban pencabulan seorang pria berusia 50 tahun. Pelaku merupakan tetangga korban.
Ibu korban NF (28), menuturkan, kejadian tersebut diketahui dari keponakannya, setelah mendapat pengakuan korban dan temannya.
‘’Saya punya keponakan yang cerita. Tante, ada anak kita punya rahasia,’’ujar ibu korban saat memberikan keterangan pada wartawan, Kamis (13/6/2024).
Baca juga: Pensiunan BUMN Cabuli 3 Anak di Sukabumi, Sempat Coba Kabur
Kejadian tersebut, terjadi pada Senin (10/6/2024), menjelang Maghrib. Korban dan temannya, yang akan berangkat mengaji, menyempatkan diri bermain ayunan di terduga pelaku.
Keduanya naik ke rumah panggung, dan bermain ayunan. Saat itu, pemilik ayunan sekaligus terduga pelaku cabul, memanggil korban masuk rumah.
Awalnya, pelaku memperlakukan korban dengan baik. Namun, pelaku kemudian melepas pakaian korban dan berbuat asusila.
‘’Saya tanya langsung anak saya. Diapain nak sama itu orang. Ditiduri mak, jawabnya,’’ujar ibu korban bercerita.
Tak puas dengan jawaban si anak, ibu korban juga bertanya pada teman mengaji korban yang usianya juga sepantaran.
‘’Jadi apa yang dilakukan pelaku dilihat teman anak saya. Karena merasakan sakit pada organ intimnya, anak saya berontak. Temannya membuka pintu juga, mau lari keluar,’’katanya lagi.
Tak berhasil menggagahi gadis kecil malang tersebut, terduga pelaku masih berusaha menahan korban agar tidak keluar.
‘’Pelaku menarik anak saya, dia ciumi terus dan dia tahan supaya tidak keluar. Seperti itu yang diceritakan anak saya dan temannya. Tapi syukurnya anak anak ribut dan menghambur lari keluar. Mungkin pelaku takut suara anak anak didengar tetangga,’’kata ibu korban lagi.
Tak terima anaknya dilecehkan sedemikian rupa, ibu korban langsung melaporkan kasus tersebut ke polisi.
Dikonfirmasi atas kejadian tersebut, Kasat Reskrim Polres Nunukan, AKP Lusgi Simanungkalit mengatakan kasusnya sudah ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Nunukan.
‘’Laporannya sudah masuk. Terduga pelaku sudah kami amankan. Untuk modus dan segala macamnya, nanti saja setelah pemeriksaan selesai. Masih pemeriksaan,’’jawab Lusgi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.